Upaya Menghidupkan Moa: Keajaiban Genetika atau Risiko Baru?
ORBITINDONESIA.COM – Ilmuwan dari Colossal Biosciences berencana menghidupkan kembali burung purba moa, memicu perdebatan global tentang etika dan teknologi di balik kebangkitan spesies punah.
Proyek ambisius ini melibatkan kerja sama dengan sutradara Peter Jackson dan Ngāi Tahu Research Centre di Selandia Baru. Tujuannya adalah mengembalikan moa, burung raksasa yang hilang akibat perburuan oleh pemukim Māori 600 tahun lalu.
Menghidupkan kembali moa lebih menantang dibandingkan dire wolf karena jarak evolusi yang lebih jauh antara moa dan kerabat hidupnya. Tim berencana merekonstruksi genom dari kesembilan spesies moa dan menggunakan teknologi rekayasa genetika mutakhir untuk menciptakan burung pengganti.
Kritikus berpendapat bahwa meskipun proyek ini menakjubkan, risiko dan konsekuensi ekologis bisa mengancam keseimbangan alam. Genetikawan Nic Rawlence bahkan menyebut potensi konsekuensi perkembangan yang mengerikan jika proyek ini gagal.
Proyek moa ini mengundang pertanyaan mendalam: Apakah kita siap menghadapi konsekuensi dari menghidupkan kembali spesies punah? Di tengah euforia ilmiah, kita harus mempertimbangkan dampak jangka panjang bagi ekosistem kita.
(Orbit dari berbagai sumber, 15 Oktober 2025)