Kontroversi Vaksin: Keamanan Aluminium dan Dampaknya
ORBITINDONESIA.COM – CDC membentuk kelompok kerja baru untuk meninjau jadwal vaksin anak, memicu kembali debat keamanan aluminium dalam vaksin.
CDC baru-baru ini mengumumkan pembentukan kelompok kerja untuk meninjau jadwal vaksinasi anak, termasuk keamanan bahan tertentu seperti aluminium. Langkah ini menyusul skeptisisme publik terhadap keamanan aluminium dalam vaksin, yang telah lama dipertanyakan oleh tokoh-tokoh seperti Robert F. Kennedy Jr. dan didukung oleh pernyataan Presiden Trump.
Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa paparan aluminium melalui vaksinasi sangat rendah dan tidak mudah diserap tubuh. Namun, kritik terus berkembang dengan klaim bahwa bahan ini dapat meningkatkan risiko penyakit seperti autisme. CDC kini mempertimbangkan apakah rekomendasi vaksin dengan aluminium perlu diubah, yang dapat berdampak pada vaksin seperti DTaP, hepatitis A dan B, serta meningitis.
Beberapa ahli, seperti Robert Malone, berpendapat bahwa subkomite CDC mungkin akan menyimpulkan bahwa ada masalah dengan aluminium. Namun, rekomendasi untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum vaksinasi dapat menambah hambatan akses. Meski demikian, langkah ini berbeda dengan usulan Trump yang lebih drastis.
Debat tentang keamanan aluminium dalam vaksin bisa memengaruhi kepercayaan publik dan regulasi vaksin di masa depan. Apakah langkah ini akan mendorong peningkatan keamanan atau malah menciptakan ketakutan yang tidak perlu? Hanya waktu yang dapat menjawabnya.
(Orbit dari berbagai sumber, 12 Oktober 2025)