37 Tim Marching Band Meriahkan "Street Parade" Piala Raja Hamengku Buwono X 2025 di Malioboro

ORBITINDONESIA.COM - Sebanyak 37 tim marching band berasal dari 12 provinsi di Indonesia memeriahkan "street parade" Kejuaraan Tingkat Nasional Marching Band Piala Raja Hamengku Buwono X 2025 di Jalan Malioboro Kota Yogyakarta, Jumat, 10 Oktober 2025 malam.

Ketua Panitia Kejuaraan Marching Band Piala Raja HB X 2025 Nolik Maryono mengatakan, peserta yang tampil pada ajang tahun ini perwakilan terbaik berasal dari berbagai daerah.

"Peserta ini rata-rata adalah tim terbaik dari masing-masing provinsinya," ujarnya di sela parade itu.

"Street parade" menjadi pembuka dari tiga mata lomba yang digelar dalam kejuaraan tahun ini. Selain parade jalan raya, dua mata lomba lainnya, yakni "concert marching art" dan "marching field show" (display) akan berlangsung di GOR Amongrogo pada Sabtu, 11 Oktober 2025 dan Minggu, 12 Oktober 2025.

Dia mengatakan kejuaraan tahun ini memasuki penyelenggaraan ke-12 dengan total 64 tim peserta berasal dari 12 provinsi di Indonesia. Mereka terbagi dalam tiga kategori, yaitu junior, senior, dan umum.

Ia menyebut jumlah peserta "street parade" tahun ini dibatasi dan tak sebanyak tahun sebelumnya untuk mengefisienkan waktu pelaksanaan.

"Untuk 'street parade' tahun ini kami mencoba efisiensi waktu karena di tahun sebelumnya gelaran baru selesai sekitar jam 11 malam. Jadi kami menghilangkan lomba maskot dari masing-masing daerah," ujar dia.

Peniadaan lomba maskot tahun ini membuat panitia tidak lagi menetapkan tema besar sebagaimana tahun-tahun sebelumnya.

Penilaian "street parade", meliputi beberapa unsur utama, mulai dari analisa musik yang terbagi menjadi musik tiup dan perkusi hingga koreografi serta tampilan "color guard" atau pemain bendera.

Kejuaraan tingkat nasional yang telah berlangsung sejak 2012 ini, salah satu kompetisi bergengsi yang diselenggarakan Persatuan Drumband Indonesia (PDBI) DIY.

"Kami tentu berharap Piala Raja ini terus berlanjut setiap tahun. Di satu sisi, kami membantu pemerintah meningkatkan kunjungan pariwisata dan di sisi lain untuk meningkatkan prestasi drumband maupun marching band di Indonesia," ujar dia.

Dari deretan peserta yang tampil, salah satunya Marching Band Bahana Swara (MBBS) dari Madrasah Aliyah (MA) Salafiyah Kajen, Kabupaten Pati, Jawa Tengah.

Tahun ini, unit tersebut menjadi salah satu wakil dari Provinsi Jawa Tengah yang turun di tiga mata lomba sekaligus.

Pembina MBBS Choirul Abror mengatakan timnya mempersiapkan diri cukup panjang sebelum tampil pada ajang nasional ini.

"Untuk persiapan, itu sekitar kurang lebih empat bulan. Kemudian kita mengambil tema 'Moon Knight'. Itu sedikit gambaran terinspirasi penampilan dari sebuah film 'Moon Knight'," ujarnya.

Menghadapi peserta dari berbagai provinsi, ia mengakui tantangan kompetisi kali ini tidak ringan. Meski begitu, timnya berusaha tampil percaya diri serta menjaga semangat di tengah persaingan dengan unit-unit besar berasal dari berbagai daerah.

"Yang jelas, kami percaya diri walaupun berhadapan dengan tim-tim besar karena mereka punya pengalaman yang lebih daripada unit yang kami pimpin. Mereka lebih punya pengalaman di HB Cup ini," ujar dia.

Haris Imam Kustulani, pelatih tim marching band berasal dari Kediri mengungkapkan kejuaraan itu sudah menjadi agenda tahunan bagi timnya sejak 2015.

Timnya hampir 100 anggota dengan latar belakang beragam mulai dari guru, dokter, dan beragam profesional.

Meski persaingan diakui semakin ketat, ia optimistis timnya bisa memberikan penampilan terbaik.

"Ini wadah kami untuk menyalurkan hobi di sela pekerjaan," katanya.***