Jared Kushner dan Upaya Perdamaian Gaza: Diplomasi atau Bisnis?

ORBITINDONESIA.COM – Jared Kushner kembali ke panggung diplomasi global dengan peran penting dalam perundingan perdamaian Gaza yang menimbulkan harapan sekaligus kontroversi.

Jared Kushner, menantu Presiden AS Donald Trump, memainkan peran kunci dalam upaya mencapai perdamaian di Gaza. Bersama Steve Witkoff, Kushner berhasil merampungkan kesepakatan awal yang menjanjikan pembebasan sandera dan penarikan sebagian pasukan Israel. Namun, tantangan besar masih menanti, termasuk melucuti senjata Hamas dan menentukan masa depan pemerintahan Gaza.

Kesepakatan ini datang setelah diskusi intensif di Sharm el-Sheikh, Mesir, dan Israel. Meskipun ada terobosan, banyak detail krusial yang belum terselesaikan. Kushner dan Witkoff bekerja tanpa lelah, sementara Trump memuji tim yang dianggapnya sebagai 'A-plus'. Beberapa pihak mempertanyakan hubungan bisnis Kushner di Timur Tengah yang bisa mempengaruhi negosiasi ini.

Kushner, yang dikenal dengan kedekatannya dengan pemimpin Arab, dianggap sebagai figur krusial dalam perundingan ini. Namun, hubungan bisnisnya di kawasan, termasuk investasi besar-besaran dari dana kekayaan negara-negara Teluk, menimbulkan pertanyaan etis. Apakah perannya lebih didorong oleh niat diplomatik atau kepentingan bisnis pribadi?

Meski ada pujian atas langkah diplomatik ini, pertanyaan etis tetap mengemuka: Bisakah Kushner benar-benar memisahkan kepentingan bisnisnya dari misi diplomatiknya? Dengan masa depan Gaza yang masih belum jelas, apakah Kushner mampu mewujudkan perdamaian yang berkelanjutan di wilayah yang bergejolak ini?

(Orbit dari berbagai sumber, 11 Oktober 2025)