Turki Bantah Alihkan Kendali Sumber Daya Logam Tanah Jarang ke AS
ORBITINDONESIA.COM - Direktorat Komunikasi Turki di bawah naungan kantor kepresidenan, Rabu, 8 Oktober 2025 membantah telah mengalihkan kendali atas sumber daya logam tanah jarang (rare earth elements) negara itu kepada Amerika Serikat (AS).
Awal pekan ini, Bloomberg melaporkan bahwa Turki dan AS sedang mempertimbangkan untuk mencapai kesepakatan mengenai pengembangan deposit tanah jarang yang besar di distrik Beylikova.
Menyusul hal ini, media oposisi Turki melaporkan bahwa Ankara siap untuk mengalihkan kendali proyek ini kepada AS.
"Klaim beberapa media bahwa cadangan unsur logam tanah jarang di Beylikova (provinsi Eskiehir) akan dialihkan kepada AS sama sekali tidak berdasar," demikian pernyataan Pusat Penanggulangan Disinformasi di bawah Direktorat Komunikasi Turki
Perusahaan milik negara Eti Maden telah membangun pabrik percontohan yang kini mulai beroperasi. Persiapan menuju produksi industri terus berjalan “dengan sepenuhnya menghormati kedaulatan dan kepentingan nasional Turki,” lanjut pernyataan itu.
“Setiap klaim yang bertentangan dengan hal tersebut bersifat manipulatif, menyesatkan publik, dan berupaya melemahkan kebijakan strategis pertambangan Turki,” tegas direktorat itu.
Duta Besar AS untuk Ankara, Thomas Barrack, menyebut cadangan unsur logam tanah jarang di Turki, yang dinilai belum sepenuhnya dikembangkan, sebagai "peluang strategis."
Menurut laporan surat kabar oposisi Sozcu, wilayah Beylikova di Provinsi Eskisehir menempati urutan kedua di dunia dalam hal cadangan unsur tanah jarang dengan cadangan mencapai 694 juta ton. Angka ini hanya berada di bawah China, yang memiliki cadangan sekitar 800 juta ton.***