Menelisik Tren Batuk Pilek di Media Sosial: Fenomena atau Bahaya?
ORBITINDONESIA.COM – Media sosial tengah diramaikan oleh keluhan batuk dan pilek yang berkepanjangan. Banyak pengguna melaporkan gejala yang mirip dengan COVID-19, namun enggan melakukan tes PCR.
Di tengah pandemi yang belum sepenuhnya usai, munculnya gejala mirip COVID-19 seperti batuk dan pilek menimbulkan kekhawatiran. Masyarakat cenderung membagikan pengalaman mereka di media sosial, menciptakan kesadaran sekaligus kebingungan tentang cara penanganan yang tepat.
Menurut Guru Besar Ilmu Pulmonologi UI, Erlina Burhan, banyak orang mengalami gejala tersebut namun tidak melakukan tes PCR. Hal ini bisa disebabkan oleh keengganan untuk kembali menjalani prosedur tes yang dianggap merepotkan atau ketidakpastian tentang efek jangka panjang COVID-19 yang menyerupai flu biasa.
Kehadiran gejala ini menimbulkan pertanyaan tentang kesiapan masyarakat menghadapi varian virus baru yang mungkin lebih ringan namun tetap menular. Apakah masyarakat sudah jenuh dengan kewaspadaan, atau ini tanda bahwa kesehatan publik memerlukan perhatian lebih serius?
Dalam menghadapi fenomena ini, penting bagi masyarakat untuk tidak lengah dan tetap waspada. Pertanyaan yang perlu direnungkan adalah, seberapa siap kita dalam menghadapi kemungkinan lonjakan gejala serupa di masa depan? Mungkin sudah saatnya kita mempertimbangkan ulang pendekatan kesehatan publik yang lebih inklusif dan efektif.
(Orbit dari berbagai sumber, 9 Oktober 2025)