Trump dan Perdamaian Gaza: Harapan di Tengah Ketegangan

ORBITINDONESIA.COM – Dalam upaya mengakhiri perang di Gaza, utusan Timur Tengah pemerintahan Trump, Steve Witkoff, menuju Mesir untuk bergabung dalam pembicaraan damai. Harapan tinggi di Gedung Putih akan kemungkinan tercapainya kesepakatan.

Perang di Gaza telah berlangsung sejak serangan yang dipimpin Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober 2023. Serangan ini menewaskan sekitar 1.200 orang, kebanyakan dari mereka adalah warga sipil, dan 251 lainnya diculik. Konflik ini menyebabkan lebih dari 65.000 kematian di pihak Palestina, menurut Kementerian Kesehatan Gaza.

Langkah terbaru dari pemerintahan Trump, termasuk pengiriman Steve Witkoff dan Jared Kushner ke Mesir, menunjukkan keseriusan AS dalam menyelesaikan konflik ini. Proposal Trump yang diumumkan pada 29 September mencakup pertukaran sandera antara Hamas dan Israel serta demiliterisasi Gaza. Namun, Hamas belum sepenuhnya mendukung semua bagian dari rencana tersebut, terutama terkait pelucutan senjata.

Melibatkan figur kunci seperti Jared Kushner dalam negosiasi adalah langkah strategis yang mungkin membawa perubahan signifikan. Namun, tantangan tetap ada, terutama karena tuntutan Israel untuk pelucutan senjata Hamas sebelum mengakhiri perang. Pertanyaan besar adalah apakah Hamas mau mengalah pada tuntutan ini demi perdamaian yang lebih luas.

Meskipun ada optimisme dari Gedung Putih dan beberapa kemajuan dalam negosiasi, hasil akhirnya tetap belum pasti. Dapatkah upaya diplomasi ini benar-benar membawa perdamaian di Gaza? Masa depan kawasan ini tergantung pada komitmen semua pihak untuk mengutamakan perdamaian dan stabilitas.