Greta Thunberg dan Aktivis Diduga Alami Penyiksaan di Penahanan Israel
ORBITINDONESIA.COM – Greta Thunberg tiba di Yunani disambut sorak-sorai pendukung Palestina setelah dideportasi oleh Israel, menyusul upaya membawa bantuan ke Gaza.
Greta Thunberg dan ratusan aktivis lainnya ditangkap oleh Israel saat berusaha menembus blokade laut Gaza. Israel menuding armada ini sebagai aksi publisitas yang menguntungkan Hamas. Namun, para aktivis menegaskan bahwa tindakan mereka adalah bentuk protes terhadap pelanggaran hukum internasional oleh Israel.
Menurut Kementerian Luar Negeri Yunani, 161 aktivis, termasuk Thunberg, tiba di Athena setelah dideportasi. Aktivis dari Swiss dan Spanyol melaporkan pengalaman buruk selama penahanan, seperti kekurangan tidur dan makanan. Sementara itu, Kementerian Luar Negeri Israel membantah semua tuduhan penyiksaan dan menegaskan bahwa hak-hak hukum para tahanan telah dipenuhi.
Penahanan para aktivis ini menjadi sorotan dunia, menggambarkan ketegangan yang terus berlanjut antara Israel dan Palestina. Sementara Israel menyangkal tuduhan penyiksaan, pengakuan dari para aktivis menambah tekanan terhadap pemerintah Israel dalam menangani isu hak asasi manusia di wilayah tersebut.
Kisah ini menyoroti dilema moral dan hukum yang dihadapi dunia internasional dalam merespons konflik Israel-Palestina. Apakah tindakan Israel bisa dibenarkan, ataukah ini merupakan pelanggaran hak asasi manusia yang harus dihentikan? Pertanyaan ini tetap menggantung, menuntut perhatian dan tindakan nyata dari komunitas global.
(Orbit dari berbagai sumber, 7 Oktober 2025)