Efek Revolusioner Akhir Pekan Tiga Hari di Korea Selatan

ORBITINDONESIA.COM – Ketika dua hari akhir pekan terasa tak cukup, Korea Selatan bereksperimen dengan reformasi kerja radikal: akhir pekan tiga hari.

Di era modern ini, beban kerja yang terus meningkat membuat akhir pekan dua hari terasa tidak memadai bagi banyak karyawan. Di New Delhi, dan banyak tempat lainnya, tekanan untuk tetap produktif sepanjang minggu membuat waktu istirahat menjadi kebutuhan mendesak.

Inovasi Korea Selatan dalam menawarkan akhir pekan tiga hari, seperti yang diterapkan di Severance Hospital di Seoul, menunjukkan hasil positif. Menurut laporan Al Jazeera, keputusan ini diambil untuk meningkatkan kualitas kerja dan kesejahteraan staf medis. Selama masa uji coba ini, meski gaji dipotong 10%, tingkat turnover pegawai menurun drastis dari 19,5% menjadi 7%.

Langkah Korea Selatan mungkin bisa menjadi contoh bagi negara lain yang mengalami masalah serupa. Dengan rata-rata jam kerja 1.865 jam per tahun, jauh di atas rata-rata OECD, reformasi ini berpotensi mengubah paradigma produktivitas dan kesejahteraan karyawan.

Pengalaman Korea Selatan menantang kita untuk mempertimbangkan kembali keseimbangan kerja dan kehidupan. Akankah lebih banyak negara mengikuti jejak ini dan mengadopsi akhir pekan tiga hari demi kesejahteraan karyawan? Ini adalah pertanyaan yang layak untuk direnungkan.

(Orbit dari berbagai sumber, 13 September 2025)