Kontroversi Investasi: Norwegia dan Standar Etika Ganda
ORBITINDONESIA.COM – Divestasi dari Israel oleh dana kekayaan negara Norwegia memicu perdebatan tentang standar etika ganda dalam investasi global.
Norges Bank Investment Management, pengelola dana kekayaan Norwegia, mengumumkan divestasi dari perusahaan Israel, sementara tetap berinvestasi di negara-negara dengan catatan hak asasi manusia yang meragukan. Langkah ini menimbulkan pertanyaan tentang konsistensi etika dalam strategi investasinya.
Dengan aset mencapai $2 triliun, Norges Bank memiliki pengaruh besar di pasar global. Namun, keputusan untuk menarik investasi dari Israel, pasca konflik dengan Hamas, kontras dengan dukungannya terhadap rezim otoriter seperti China dan Qatar. Laporan tahunan mereka menunjukkan investasi signifikan di negara-negara tersebut, meski ada catatan pelanggaran hak asasi manusia yang serius.
Kritik menyoroti pendekatan hipokrit Norwegia, yang tampaknya memprioritaskan agenda politik di atas standar etika konsisten. Sementara itu, dana tersebut mengklaim beroperasi berdasarkan rekomendasi dewan etika independen. Ini memicu debat tentang apakah standar ganda diterapkan terhadap Israel dan negara-negara Barat lainnya.
Kisah investasi Norwegia menggarisbawahi kompleksitas moral dalam keputusan keuangan global. Apakah mungkin bersikap etis sambil mengejar keuntungan maksimal? Pertanyaan ini mengarahkan kita untuk merenungkan bagaimana negara dan institusi seharusnya menyeimbangkan prinsip etika dengan realitas geopolitik.
(Orbit dari berbagai sumber, 13 September 2025)