Transformasi Budaya Korporat AT&T: Menyongsong Era Disrupsi

ORBITINDONESIA.COM – Memo dari CEO AT&T, John Stankey, yang menggegerkan publik, mengungkapkan perubahan besar dalam budaya perusahaan yang berusia 140 tahun tersebut.

AT&T, raksasa telekomunikasi, menghadapi tantangan besar di era digital. CEO John Stankey mengakui perlunya perubahan radikal agar perusahaan tetap relevan. Memo yang bocor ke publik menyoroti transisi dari budaya berbasis loyalitas dan masa jabatan menjadi budaya berbasis pasar yang fokus pada kinerja.

Perubahan budaya ini bukan hanya soal strategi bisnis, tetapi juga tentang bagaimana perusahaan menilai dan memotivasi karyawannya. Dengan 60% responden dalam survei mengkritik memo tersebut, jelas bahwa ada ketidakpuasan di kalangan karyawan. Namun, Stankey optimis bahwa diskusi internal akan membawa pemahaman yang lebih baik.

Langkah AT&T ini menandai tren yang lebih luas di sektor korporasi global, di mana kinerja individu mulai lebih diutamakan dibandingkan kesetiaan jangka panjang. Ini mencerminkan tekanan pasar yang semakin kompetitif dan cepat berubah, memaksa perusahaan untuk menyesuaikan diri atau tertinggal.

Perubahan budaya di AT&T memberikan pelajaran bagi perusahaan lain tentang pentingnya adaptasi di era disrupsi. Namun, pertanyaannya tetap: bagaimana menjaga keseimbangan antara tuntutan pasar dan kesejahteraan karyawan? Ini adalah tantangan yang harus dihadapi oleh para pemimpin bisnis di seluruh dunia.