DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

Ini Makna di Balik Tujuh Warna Jadah dalam Adat Tedak Siten yang Diinjak Bayi

image
Seorang bayi sedang menjalani prosesi adat tedak siten dengan menginjak jadah 7 warna.

ORBITINDONESIA - Salah satu perlengkapan utama dalam prosesi adat tedak siten adalah jadah (tetel), makanan tradisional khas Jawa yang memiliki 7 warna.

Jadah dalam upacara adat tedak siten terbuat dari beras ketan yang dicampur dengan parutan kelapa muda dan garam secukupnya sehingga membuat rasa gurih.

dalam adat tedak siten ini, setelah dikukus lalu ditumbuk sampai menyatu sehingga menjadi makanan yang disebut jadah, kemudian diberi warna 7 rupa yaitu: merah, putih, hitam, kuning, biru, jingga, dan ungu.

Baca Juga: Tata Cara Pelaksanaan Adat Tedak Siten yang Benar Sesuai Warisan Leluhur

Ketujuh warna jedah tersebut dibikin bukan tanpa arti.

Makna yang terkandung dalam jadah ini merupakan simbol kehidupan yang akan dilalui oleh si anak, mulai dia menapakkan kakinya pertama kali di bumi sampai berusia dewasa, sedangkan ketujuh warna tersebut merupakan gambaran bahwa si anak dalam kehidupannya akan menjumpai banyak pilihan dan rintangan yang harus dilalui.

Jadah 7 warna itu disusun mulai dari warna gelap sampai warna terang. Hal ini menggambarkan bahwa masalah yang dihadapi si anak mulai dari yang berat sampai yang ringan, maksudnya seberat apapun masalahnya pasti ada titik terangnya atau ada penyelesaiannya.

Baca Juga: 7 Perlengkapan Adat Tedak Siten untuk Bayi yang Wajib Ada dan Maknanya

Berikut arti yang terkandung tiap warna:

Halaman:
1
2

Berita Terkait