Totalisasi Pekerjaan: Dampak Tak Terhindarkan Bagi Generasi Muda

ORBITINDONESIA.COM – Profesor Irving Goh mengajak mahasiswanya untuk merenungkan sejauh mana pekerjaan menguasai kehidupan mereka sehari-hari.

Peningkatan tuntutan kerja sering kali membuat individu tidak mampu memisahkan kehidupan pribadi dari profesional. Dengan kemajuan teknologi, batas waktu dan ruang menjadi kabur. Fenomena ini memicu kekhawatiran akan keseimbangan hidup yang kian terabaikan.

Studi menunjukkan bahwa lebih dari 60% pekerja merasa sulit untuk 'mematikan' pekerjaan setelah jam kerja. Menurut survei Gallup, burnout meningkat 24% dalam lima tahun terakhir. Tren ini berdampak pada kesehatan mental dan produktivitas, terutama di kalangan generasi muda yang baru memasuki dunia kerja.

Profesor Goh menekankan pentingnya memahami dan mengelola batasan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi. Ia berpendapat bahwa kesadaran akan totalisasi pekerjaan adalah langkah awal untuk menciptakan keseimbangan yang sehat. Pendekatan ini, katanya, harus diajarkan sejak dini di lingkungan akademis.

Merenungkan dampak totalisasi pekerjaan dapat membuka wawasan tentang pentingnya keseimbangan hidup. Pertanyaan yang harus kita jawab adalah: bagaimana kita bisa merancang ulang pola kerja yang lebih manusiawi? Sebuah imbauan bagi kita semua untuk memikirkan kembali prioritas dalam hidup.

(Orbit dari berbagai sumber, 30 Agustus 2025)