Strategi Nadiem: Belajar Bukan untuk Ujian
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Minggu, 25 September 2022 21:40 WIB
ORBITINDONESIA - Setelah Nadiem Anwar Makarim mengumumkan bentuk baru ujian masuk universitas negeri, di medsos dan mungkin dunia nyata banyak orang berkomentar:
"Ngapain belajar kalau nggak muncul di ujian?"
Ini komentar bodoh dari orang-orang yang tidak mengerti akan esensi pendidikan. Mirip dengan orang-orang bermental budak yang: cuma kerja baik kalau diawasi, mengikuti aturan lalu lintas kalau ada polisi, dan berbuat baik karena dicatat malaikat.
Kalau mereka ini orang tua, mereka cuma akan menghasilkan anak-anak yang akan menjadi lebih bodoh lagi.
Baca Juga: Kisah Danang Roesdiatmoko: Bau Pete yang Misterius di Kamar Mandi Kami
Saya ingin tanya: "Anak-anak Anda nggak perlu sekolah kalau nggak ada ujian?"
Nggak heran, mentalitas budak semacam ini yang menyebabkan banyak orang di Indonesia bergelar tapi nggak terdidik.
Orang belajar bukan karena akan diuji, tapi karena ingin tahu dan ingin bisa terhadap sesuatu yang dia sebelumnya belum tahu atau belum bisa.
"Ketahuan" dan "kebisaannya" itu akan menjadi modal hidupnya. Lulus ujian itu cuma implikasi waktu dia sudah bisa.
Baca Juga: Dibujuk Chelsea Untuk Kembali, Romelu Lukaku Pilih Bersama Inter Milan, Kenapa ya
Saya ambil contoh belajar berhitung dan matematika. Soal-soal matematika yang diajarkan dari SD sampai sekitar kalkulus dasar di semester 2 universitas itu sendiri remeh temeh.