Asteroid Bennu: Relik Solar Sistem yang Mengungkap Masa Lalu
ORBITINDONESIA.COM – Asteroid Bennu menyimpan debu bintang yang lebih tua dari tata surya kita, termasuk bahan organik dan es dari ruang antarbintang, menurut tiga studi baru.
Studi ini melibatkan para ilmuwan di seluruh dunia yang menganalisis sampel Bennu setelah dibawa ke Bumi oleh misi OSIRIS-REx NASA pada tahun 2023. Temuan ini memberikan wawasan tentang kondisi kosmos sebelum tata surya kita terbentuk 4,6 miliar tahun yang lalu dan mengungkap lebih banyak tentang asal-usul Bennu.
Pertama, makalah di jurnal Nature Astronomy menunjukkan leluhur Bennu hancur dalam tabrakan keras dan menyimpan bahan dari sejumlah lingkungan berbeda, termasuk ruang antarbintang. Kedua, makalah Nature Geoscience membandingkan Bennu dengan meteorit primitif dan asteroid Ryugu, mengungkap perubahan material Bennu akibat kontak dengan air. Ketiga, makalah lain di Nature Geoscience menelusuri bukti mikrometeorit yang menyerang Bennu, menciptakan kawah mikroskopis dan jejak angin matahari.
Penemuan ini menantang pemahaman konvensional tentang evolusi asteroid. Bennu, meskipun tidak menjadi tuan rumah kehidupan, dapat membantu memahami bagaimana kehidupan muncul di Bumi. Asteroid-asteroid ini adalah kapsul waktu dari tata surya awal, membuka jendela pada asal usul kehidupan kita.
Dengan melihat Bennu dan tubuh-tubuh serupa lainnya, kita bisa mengkaji asal usul tata surya kita dan kehidupan di Bumi. Ini adalah pengingat bahwa eksplorasi ruang angkasa tidak hanya tentang masa depan, tetapi juga tentang pembelajaran dari masa lalu kita yang paling mendalam.
(Orbit dari berbagai sumber, 27 Agustus 2025)