Rencana Pemukiman Israel di E1: Tantangan bagi Solusi Dua Negara
ORBITINDONESIA.COM – Rencana pembangunan pemukiman Israel di E1, wilayah strategis di Tepi Barat, kembali mencuat setelah hampir tiga dekade. Keputusan ini mengundang reaksi internasional dan memicu perdebatan sengit mengenai prospek solusi dua negara.
Rencana pembangunan di E1 telah ada sejak Benjamin Netanyahu pertama kali berkuasa. Namun, langkah ini selalu dianggap tabu karena wilayah tersebut dianggap penting bagi masa depan negara Palestina. Persetujuan akhir proyek ini menunjukkan pergeseran kebijakan Israel di bawah pemerintahan sayap kanan Netanyahu.
Keputusan ini mencerminkan penolakan Israel terhadap parameter internasional dalam menyelesaikan konflik Israel-Palestina. Dengan dukungan dari pemerintahan Trump, Netanyahu tampaknya mengabaikan kemungkinan negara Palestina demi Israel yang lebih besar. Rencana ini juga mengancam hubungan diplomatik dengan negara Arab moderat dan meningkatkan isolasi internasional Israel.
Beberapa ahli melihat pembangunan di E1 sebagai langkah untuk memperkuat dominasi Israel di wilayah yang diduduki sejak 1967. Sementara itu, dukungan untuk solusi dua negara semakin menurun di kalangan publik Israel. Penentangan internasional terhadap pembangunan ini kuat, namun pemerintahan Netanyahu tampaknya tetap pada visi besarnya.
Keputusan terkait E1 menimbulkan pertanyaan serius mengenai masa depan perdamaian di Timur Tengah. Apakah solusi dua negara benar-benar terkubur, atau masih ada harapan untuk menghidupkannya kembali? Langkah Israel ini mengingatkan kita akan pentingnya dialog dan kompromi dalam mencapai perdamaian yang langgeng.
(Orbit dari berbagai sumber, 26 Agustus 2025)