ORBITINDONESIA.COM - Kim Sae-byeol dan Jeon Ae-won dalam Things Left Behind membawa kita masuk ke dunia yang jarang disorot—dunia setelah kepergian seseorang.

Bukan hanya kematian yang dibahas, tetapi sisa-sisa kehidupan yang ia tinggalkan: benda, ruang, dan cerita yang diam.

Kim, seorang pembersih TKP dan pengelola barang peninggalan, mengisahkan pengalamannya selama bertahun-tahun membereskan ruang orang-orang yang telah tiada. 

Baca Juga: Buku "The Power of Now" Karya Eckhart Tolle: Kebebasan Spiritualitas dan Kebahagiaan Sejati

Setiap laci, meja, dan lemari menjadi arsip diam dari kehidupan yang tak lagi bisa bercerita.

Buku ini mengajarkan bahwa yang tertinggal setelah kita bukanlah harta besar, melainkan hal-hal kecil yang penuh makna.

Sepasang sepatu yang belum sempat dipakai.

Baca Juga: Buku "Letting Go" Karya David R. Hawkins: Menemukan Kebebasan Batin Melalui Jalan Surrender

Surat yang tak terkirim. Kupon yang tak pernah ditebus.

Benda-benda sederhana itu memantulkan kehidupan pemiliknya: kesepian, harapan, cinta yang tertunda, atau kebiasaan sehari-hari yang seolah sepele.

Struktur buku sederhana—kisah demi kisah dari rumah ke rumah, dari kamar ke kamar.

Baca Juga: Resensi Buku "Agama-Agama Manusia: Peta Spiritual Umat Manusia"

Namun setiap cerita membawa pertanyaan yang menusuk: Apa yang ingin kau tinggalkan jika besok kau tiada? Jawaban dari para tokoh diam ini tidak pernah langsung kita dengar, tapi kita bisa menebaknya dari cara mereka meninggalkan dunia.