China Dukung Langkah ASEAN untuk Selesaikan Konflik Kamboja-Thailand
- Penulis : Dody Bayu Prasetyo
- Selasa, 29 Juli 2025 08:07 WIB

PM Anwar menyatakan, sebagai Ketua ASEAN yang bergilir, Malaysia telah dipercayakan dengan tanggung jawab penting untuk memantau implementasi dan kepatuhan gencatan senjata ini atas permintaan kedua belah pihak bersama dengan mitra regional.
Dalam pertemuan itu, Thailand diwakili oleh Penjabat PM Phumtham Wechayachai sedangkan Kamboja dipimpin oleh PM Hun Manet. Pertemuan tersebut juga dihadiri Duta Besar AS untuk Malaysia Edgard Kagan dan Duta Besar Tiongkok untuk Malaysia Ouyang Yujing.
Dalam pernyataannya, PM Anwar menyampaikan penghargaan yang tulus kepada Thailand dan Kamboja atas pilihan kedua negara terhadap jalur diplomasi, dan kepada Presiden AS Donald Trump serta Presiden China Xi Jinping atas dukungan konstruktif dalam memajukan inisiatif perdamaian.
Baca Juga: Kemhan: 8 Warga dan 5 Tentara Kamboja Tewas dalam Bentrokan dengan Thailand
Kamboja dan Thailand memang memiliki sejarah panjang pertikaian diplomatik atas wilayah perbatasan di sekitar wilayah provinsi Preah Vihear di Kamboja dan provinsi Ubon Ratchathani di timur laut Thailand yang tidak dibatasi sepanjang 817 kilometer.
Ketegangan antara Thailand dan Kamboja telah meningkat sejak 28 Mei 2025 menyusul pertempuran kecil antara pasukan mereka di dekat wilayah perbatasan Preah Vihear yang disengketakan, yang merenggut nyawa seorang tentara Kamboja.
Pertikaian terakhir meletus pada 24 Juli. Bentrokan bersenjata dilaporkan terjadi di sepanjang wilayah perbatasan utara Kamboja, dan merenggut korban jiwa dari kedua belah pihak.
Baca Juga: Masih Tegang, Thailand Mengerahkan Empat Kapal Perang ke Perbatasan Kamboja
Hingga saat ini, 22 orang dilaporkan tewas di pihak Thailand dan 140 orang mengalami luka-luka, sementara otoritas Kamboja telah mengonfirmasi kematian 13 orang, termasuk lima tentara dalam konflik tersebut.
Dilaporkan sudah lebih dari 60.000 orang di Thailand dievakuasi dari 14 distrik di empat provinsi yang berdekatan dari medan tempur. Di sisi seberang, 80.000 warga Kamboja dari tiga provinsi perbatasan sudah dievakuasi ke tempat aman.***