DECEMBER 9, 2022
Nasional

Pakar Studi ASEAN, Zain Maulana: Indonesia Punya Posisi Strategis Dorong Perdamaian Thailand-Kamboja

image
Warga sipil Kamboja beristirahat di tempat penampungan sementara di Provinsi Oddar Meachey saat terjadi konflik antara Thailand dan Kamboja, Jumat, 25 Juli 2025. ANTARA FOTO/REUTERS/Soveit Yarn/agr.

ORBITINDONESIA.COM - Pakar studi ASEAN Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) Zain Maulana menyebut, Indonesia memiliki posisi paling strategis mendorong penyelesaian konflik militer antara Thailand dan Kamboja melalui mekanisme ASEAN.

"Indonesia memiliki potensi terbesar untuk mendorong perdamaian dan penyelesaian masalah ini di level ASEAN," ujar Zain Maulana dalam keterangannya di Yogyakarta, Minggu, 27 Juli 2025.

Zain Maulana menilai, konflik perbatasan antara Thailand dan Kamboja merupakan dampak dari sengketa klaim wilayah yang tidak kunjung selesai.

Baca Juga: Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad Harap Presiden dan Kemenlu Jembatani Perdamaian Thailand-Kamboja

Situasi tersebut, menurutnya, mirip dengan konflik Sipadan dan Ligitan antara Indonesia dan Malaysia di masa lalu.

Namun, perbedaan mencolok terlihat dalam pendekatan penyelesaiannya sebab Indonesia dan Malaysia kala itu memilih jalur hukum dan membawa sengketa ke Mahkamah Internasional.

"Thailand dan Kamboja sudah lama tidak menunjukkan keinginan proaktif untuk menyelesaikan sengketa melalui mekanisme perundingan internasional," ujar Agung.

Baca Juga: Kemhan: 8 Warga dan 5 Tentara Kamboja Tewas dalam Bentrokan dengan Thailand

Zain mengatakan konflik militer antara Thailand dan Kamboja yang kembali memanas sejak Kamis, 24 Juli 2027 menjadi ujian besar bagi relevansi ASEAN sebagai organisasi kawasan. Dia menilai organisasi itu masih terhambat oleh sikap non-intervensi yang kaku.

"Ketika ada negara anggota yang mengalami persoalan dalam isu tersebut, ASEAN cenderung menunggu daripada proaktif mengambil langkah," ucap dia.

ASEAN, ujar Zain, baru akan bertindak lebih aktif manakala diminta langsung oleh negara yang bersengketa atau jika eskalasi konflik berdampak signifikan terhadap stabilitas politik, keamanan, dan ekonomi kawasan.

Baca Juga: Masih Tegang, Thailand Mengerahkan Empat Kapal Perang ke Perbatasan Kamboja

Dalam konteks itu, Zain berpendapat bahwa Indonesia memiliki tanggung jawab moral sekaligus posisi strategis mendorong keterlibatan ASEAN membantu menyelesaikan konflik itu.

Halaman:

Berita Terkait