DECEMBER 9, 2022
Internasional

Sekjen NATO Mark Rutte Berharap China, India, Brasil Menekan Rusia Terkait Tarif Trump

image
Sekretaris Jenderal NATO, Mark Rutte (Foto: ANTARA)

ORBITINDONESIA.COM - Sekretaris Jenderal NATO, Mark Rutte, berharap China, India, dan Brasil memberikan tekanan kepada Rusia terkait kemungkinan tarif yang akan diberlakukan oleh Presiden AS Donald Trump atas perdagangan mereka dengan Moskow.

Pada Senin, 14 Juli 2025, Trump mengatakan Amerika Serikat akan memberlakukan tarif sekunder sebesar 100 persen terhadap Rusia jika tidak ada kesepakatan mengenai konflik Ukraina dalam 50 hari ke depan. Amerika Serikat juga dapat memberlakukan tarif terhadap negara-negara yang memiliki hubungan dagang erat dengan Rusia.

Mark Rutte berkata kepada Fox News bahwa “Ini sangat signifikan. Jadi hari ini, jika Anda berada di Beijing, di New Delhi, atau di Brasil, dan Anda tahu bahwa ini akan berdampak pada Anda.”

Baca Juga: Korea Utara Memasok Rusia dengan 12 Juta Peluru Artileri Dalam Perang Melawan Ukraina

“Anda mungkin ingin menelepon (Presiden Rusia) Vladimir Vladimirovich Putin, dan berkata ‘Hei, kawan, kami masih membeli barang dari Anda, tetapi Anda harus bersikap serius dalam negosiasi gencatan senjata atau kesepakatan damai ini, kalau tidak, kami juga akan mendapat sanksi sekunder,” sambungnya.

"Akan ada dampak langsung ke Rusia, tentu saja. Tapi ini benar-benar signifikan, dan ini dirancang dengan cerdas oleh sang presiden," ucap dia.

Dalam pertemuannya dengan Rutte, Trump juga mengatakan bahwa Washington akan memasok senjata ke Ukraina, dengan negara-negara Eropa akan menanggung seluruh biayanya. Ia menyebut ini sebagai “kesepakatan yang sangat besar” dengan “peralatan militer senilai miliaran dolar” yang akan dibeli dari AS.

Baca Juga: Trump Terus Menekan, Rusia Terancam Tarif 100 Persen AS Jika Konflik Ukraina Berlanjut

Presiden AS itu juga mengatakan bahwa bantuan militer tersebut akan mencakup sistem pertahanan udara Patriot beserta seluruh komponen senjatanya,

Pada 1 Juli, Juru Bicara Kremlin, Dmitry Peskov, mengatakan kepada RIA Novosti bahwa ketentuan negosiasi sedang dikoordinasikan. Setelah itu, penasihat Kremlin, Yuri Ushakov, menyatakan bahwa Moskow siap untuk putaran ketiga perundingan dengan Ukraina.***

Berita Terkait