DECEMBER 9, 2022
Kesehatan

Akal Sehat, Nilai Normal Darah Kolesterol dan Pemberian Obat Antinya

image
Ilustrasi - Kolesterol di pembuluh darah (Foto: Istimewa)

Oleh Sudjoko Kuswadji

ORBITINDONESIA.COM - Common sense, atau akal sehat, adalah kemampuan alami seseorang untuk membuat keputusan yang baik dan masuk akal, serta untuk memahami hal-hal dasar dalam kehidupan sehari-hari. Ini adalah bentuk pemahaman praktis yang tidak memerlukan pengetahuan atau pelatihan khusus, melainkan didasarkan pada pengalaman umum dan observasi.

Saya terpikir siapa yang menentukan nilai normal pemeriksaan laboratorium klinik. Kalau yang menentukan itu dokter, masuk akal karena dikaitkan dengan gejala klinik. Tetapi jika ahli laboratorium kimia apa dasarnya.

Baca Juga: Dokter Ihsan Panji Santiko, Sp.PD: Pepaya dan Nanas Bisa Turunkan Kadar Kolesterol dalam Darah

Jika dokter saya jadi bingung juga. Sejak kadar berapa kolesterol dianggap abnormal. Kalau dibilang 200 mg/dl, maka itu telah terjadi plak yang kadarnya cukup signifikan. Lalu bagaimana cara menentukannya. Kan dokter tidak tahu seberapa banyak penimbunan itu.

Menurut akal sehat dokter tidak mudah menentukan mulai terjadinya plak. Banyak dokter jantung bilang terus makan anti kolesterol meskipun kadarnya di bawah 200. Ada yang salah tentunya 

Rumah sakit PON Pusat Otak Nasional dibangun sesudah dibangun Rumah Sakit Harapan kita. Seharusnya bersamaan.

Baca Juga: Dokter Vireza Pratama: Inovasi Obat Dislipidemia Bantu Tangani Kolesterol Tinggi

Proses terjadinya plak di otak dan jantung sama saja. Penyumbatan di jantung masih bisa ditolong melalui beberapa cara seperti by pass atau stent. Atau MCI langsung meninggal, ceriteranya selesai. Beda dengan jantung, ada gejala yang lebih jelas seperti stroke yang mengalami kelumpuhan.

Fenomena ini yang membuat pemerintah berpikir untuk bikin rumah sakit otak. Buat dokter kreatif mikir kalau ada lahan baru buat cari uang. Mengapa tidak dilakukan cuci otak saja sebelum stroke. Heoarin yang biasa jadi mainan dokter jantung sekarang dipakai untuk otak.

DSA Digital Subtraction Angiography yang biasa dilakukan untuk diagnostik, sekarang dipakai untuk terapi. Heparin sebagai pengencer darah dibilang alat cuci darah.

Baca Juga: Dokter Rianti Maharani: Rempah Dapat Bantu Turunkan Kadar Kolesterol dalam Masakan Berlemak

Sementara itu dokter di seberang bilang kalau plak tak bisa dilatutkan. Lah ahli forensik yang biasa bedah mayat bilang kalau pembuluh yang kena plak kerasnya seperti kawat kabel listrik. Banyak orang Amerika lansia mencoba menghilangkan plak dengan makan food supplement asal Jepang. Namanya nettokinase.

Nattokinase adalah sebuah enzim yang diekstrak dan dimurnikan dari nattō, makanan tradisional Jepang yang terbuat dari kedelai rebus yang difermentasi dengan bakteri Bacillus subtilis var. natto.

Nattokinase paling dikenal karena kemampuannya yang kuat untuk memecah fibrin, protein yang terlibat dalam pembentukan bekuan darah. 

Baca Juga: Ingin Mengontrol Kolesterol Jahat yang Berdampak Buruk Pada Kesehatan, Ini yang Harus Anda Lakukan

Ini membuatnya menarik untuk potensi perannya dalam mencegah dan mengobati kondisi yang disebabkan oleh bekuan darah, seperti trombosis vena dalam (DVT), stroke, dan serangan jantung.

Kadar normal kolesterol darah dan paham cuci otak itu adalah nonsense, omong kosong saja. Upaya manusia untuk memperpanjang kehidupan tentu saja ada batasnya. Allah yang Maha Tahu. 

*Dr. Sudjoko Kuswadji, adalah Dokter Spesialis Kedokteran Okupasi dan Dokter Keluarga yang sangat berpengalaman di Indonesia. Lulusan FKUI 1972.***

Halaman:

Berita Terkait