DECEMBER 9, 2022
Nusantara

Gubernur Dedi Mulyadi Berencana Alihkan Sebagian Dana Bandar Udara Kertajati Rp60 Miliar ke Susi Air

image
Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi, pemilik Susi Air Susi Pudjiastuti, dan Wali Kota Bandung M Farhan memberikan keterangan di Bandar Udara Husein Sastranegara, Rabu 2 Juli 2025. (ANTARA)

ORBITINDONESIA.COM - Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi berencana mengalihkan sebagian dana operasional per tahun untuk Bandar Udara Internasional Kertajati Rp60 miliar ke Susi Air.

Pengalihan ini akan digunakan sebagai subsidi operasional penerbangan Susi Air, yang menurut Dedi bakal menjadi langkah untuk menghidupkan Kertajati.

"Tadi Bu Susi (Pudjiastuti) nanya biaya operasional yang diberikan (per tahun), saya katakan di kisaran Rp60 miliar. Bu Susi menawarkan uang itu digunakan untuk menyubsidi penerbangan di Kertajati," kata Dedi di Bandung, Jawa Barat, Rabu 2 Juli 2025.

Baca Juga: Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi Akan Minta Pakar Evaluasi Kegiatan Ekonomi di Pegunungan

Rencananya, subsidi tersebut digunakan untuk lima rute penerbangan Cilacap-Kertajati, Purwokerto-Purbalingga-Kertajati, Semarang-Kertajati, Yogyakarta-Kertajati dan Tasikmalaya-Kertajati.

"Jadi bawa penumpang masuk ke Kertajati. Yang penting bawa penumpang masuk ke Kertajati,” kata Dedi.

Langkah ini, kata Dedi, sebagai upaya menyelamatkan Kertajati.

Baca Juga: Kepemimpinan Transformatif ala Dedi Mulyadi

Dedi mengatakan, dari dana per tahun yang dikeluarkan, sekitar Rp49 miliar bisa digunakan untuk subsidi penerbangan ke Kertajati.

Pemilik Susi Air, Susi Pudjiastuti, meyakini dengan lima rute yang direncanakan mendarat dan terbang di Kertajati dalam sehari, akan mendatangkan maskapai besar.

Susi menjelaskan, untuk tujuan Halim-Kertajati itu khusus untuk kru-kru maskapai besar, kemudian tujuan lainnya adalah sebagai moda pengumpan, dengan bisa ditambahkan juga tujuan Pangandaran ke depannya.

Baca Juga: Nahdlatul Ulama Bekasi Protes Kebijakan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi Terkait Penyerahan Ijazah

Sekarang sudah tidak ada penerbangan domestik dari dan menuju Kertajati sejak tanggal 2 Juni 2025 sampai waktu yang tidak ditentukan.

Super Air Jet yang melayani penerbangan ke Medan, Denpasar dan Balikpapan berhenti beroperasi dari dan ke Kertajati.

Penghentian penerbangan domestik ini, karena keterbatasan armada dari maskapai yang sebelumnya melayani di Bandar Udara Kertajati, seperti Lion Air, Super Air Jet, Citilink, Air Asia, dan Malaysia Airlines.

Baca Juga: Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi Berencana Alihkan Dana Operasi Kertajati Rp60 Miliar ke Susi Air

Meskipun demikian, Bandara Kertajati masih melayani satu penerbangan internasional menuju Singapura yang terbang setiap Selasa dan Sabtu oleh maskapai Scoot.***

Halaman:
Sumber: antara

Berita Terkait