DECEMBER 9, 2022
Humaniora

Paguyuban Jawa Kota Singkawang Kalimantan Barat Gelar Kirab Budaya

image
Persiapan kirab budaya Jawa di Stadion Kridasana Singkawang. (ANTARA)

ORBITINDONESIA.COM - Paguyuban Jawa Kota Singkawang, Kalimantan Barat menggelar kirab budaya yang dipusatkan di Stadion Kridasana Singkawang selama dua hari, Sabtu dan Minggu 28 dan 29 Juni 2025 malam.

Ketua Umum Paguyuban Jawa Singkawang Sutopo Arianto mengatakan, ajang itu merupakan kali pertama digelar di Kota Singkawang.

Kegiatannya adalah campur sari dilanjutkan karnaval kirab gunungan berawal.

Baca Juga: Tragedi Pembunuhan Bayi Rafa Fauzan, Pelakunya Ditangkap di Kawasan Pasar Hongkong Singkawang

Dia menjelaskan, gunungan pertama gunungan bergerak dari Kantor Wali Kota Singkawang dan satu gunungan dari Rumah Dinas Wali Kota Singkawang.

Gunungan dari Kantor Wali Kota Singkawang akan diikuti 1.000 orang, sedangkan gunungan dari Rumah Dinas Wali Kota Singkawang akan diikuti Wali Kota beserta pejabat Kota Singkawang.

Kedua gunungan ini, katanya, akan bertemu di lokasi acara yaitu di Stadion Kridasana Singkawang.

Baca Juga: Imigrasi Singkawang Kalimantan Barat Deportasi Perempuan WNA Asal Taiwan, Achmad Aswira: Melanggar Keimigrasian

Di lokasi acara kita suguhkan tarian kolosal, lukis batik dan sebagainya. Puncaknya adalah memperebutkan isi gunungan berupa sayur-sayuran, buah-buahan, dan hasil bumi lainnya.

“Itulah wujud syukur hasil panennya, sehingga diperebutkan," ujarnya.

Untuk rute karnaval, yang dari Kantor Wali Kota Singkawang berjalan dari Jalan Firdaus menuju ke Jalan GS Lelanang, Jalan Kridasana langsung ke Stadion Kridasana Singkawang.

Baca Juga: Kelurahan Nyarumkop di Kota Singkawang Juara Lomba Desa dan Kelurahan Tingkat Kalimantan Barat

"Jadi tidak berkeliling kota," ujarnya.

Pesertanya dari kalangan jawa dan non jawa.

Kemudian, hari Minggu akan diisi kesenian yang secara kebetulan akan diikuti dari Kabupaten Landak, Sambas, Bengkayang, Pontianak, Sintang, dan Jawa berupa campur sari.

"Kita juga menggelar perlombaan busana tata rias jawa," ujarnya.

Pada malam penutupan, selain diisi pergelaran wayang kulit dengan judul Semar Bangun Toleransi.

"Dari judul wayang kulit tersebut membuktikan sebuah perwujudan untuk mengajak semua rakyat membangun toleransi di Kota Singkawang," katanya.***

Halaman:
Sumber: antara

Berita Terkait