Catatan Denny JA: Kisah Nabi Ibrahim dan Rockefeller yang Sayang Anak, Sebuah Renungan Iduladha
- Penulis : Krista Riyanto
- Jumat, 06 Juni 2025 08:15 WIB

Surat ini ditulis saat John Jr. mulai ragu mengambil keputusan sendiri. Melalui surat itu, Rockefeller berkata tanpa menggurui: dunia mungkin meremehkanmu, tapi jangan pernah kamu ikut meremehkan dirimu sendiri.
3. Kejujuran Adalah Strategi Jangka Panjang
“Aku selalu bersikeras untuk berkata jujur. Ganjaran dari kejujuran itu luar biasa.”
Baca Juga: Catatan Denny JA: Elon Musk Akhirnya Meninggalkan Donald Trump
Ayah Rockefeller adalah pembohong besar. Dari luka itulah, lahir tekadnya untuk menjadi pribadi yang bertolak belakang: jujur, dapat dipercaya, tertib.
Rockefeller menolak berjudi, tak pernah korup, dan mendokumentasikan keuangannya dengan cermat. Surat ini ditulis ketika John Jr. mulai terlibat dalam urusan keuangan keluarga.
Pesan itu tegas: kejujuran bukan hanya etika moral. Ia adalah pondasi reputasi, bahkan dalam bisnis.
Baca Juga: Catatan Denny JA: Kecerdasan Spiritual Pun Menjadi Kecerdasan Terpenting
4. Jangan Menyerah, Maka Kamu Tak Akan Terkalahkan
“Selama kamu tidak menyerah, kamu tidak akan terkalahkan.”
Surat ini lahir dari luka besar yang ia alami dalam krisis keuangan 1857. Rockefeller kehilangan hampir segalanya. Ia juga diburu pemerintah AS yang membongkar Standard Oil.
Baca Juga: Catatan Denny JA: Pembantaian di Final Liga Champions Eropa 2025 dan Filosofi Baru Sepak Bola
Namun ia bertahan. Dan lebih dari itu, ia bertransformasi menjadi filantropis: mendirikan Universitas Chicago, menyumbang gereja, mendanai riset medis.