Puisi Indra Pirmana: Menatap Kamar Bersalin
ORBITINDONESIA.COM - Tiga puluh menit rasa gelisah menyelimuti
Menanti kekasih yang sedang berjuang separuh nyawa
Detak jantungku tak beraturan
Tetesan air mata mengalir indah.
Aku tunggu sejuta harapan gemilang di depan pintu.
Namun takdir berkata lain, kehilangan datang tanpa diundang.
Di depan pintu aku menatap
Rasa gundah menyelimuti dalam kesunyian.
Apakah aku mampu mendengar kata kuret?
Jagalah kekasihku yang berjuang di ruangan sepi,
Melawan rasa sakit yang mendalam
Sabar, meski raga belum menatap bayi.
Tatapan tajam menuju kamar bersalin
Tak terdengar suara apapun
Meski rasa kehilangan yang begitu dalam
Aku hanya bisa berdoa,
Membayangkan bayi mungil di jemput malaikat,
Kembali kepada-Nya.
Majalengka, 4 April 2025.
*Indra Pirmana adalah tenaga pendidik di SMPN 5 Payung, Bangka Selatan. Tinggal di Payung.***