DECEMBER 9, 2022
Ekonomi Bisnis

CTO Indodax, William Sutanto: Bitcoin Jadi Peluang Investasi Jangka Panjang di Tengah Krisis Global

image
Chief Technology Officer Indodax William Sutanto memberi pemaparan terkait peluang aset kripto di Jakarta, Jumat, 11 April 2025 (Antara/HO/Indodax)

ORBITINDONESIA.COM - Aset kripto dinilai menjadi peluang investasi baru di tengah gejolak ekonomi global dan kebijakan tarif baru Amerika Serikat (AS) yang mengguncang pasar keuangan dunia.

Ketika banyak investor dilanda ketidakpastian, menurut Chief Technology Officer Indodax, William Sutanto dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu,12 April 2025 bahwa kripto hadir sebagai alternatif yang mulai dilirik, terutama oleh generasi muda yang melek teknologi dan cermat membaca momentum.

"Volatilitas bukan sekadar risiko, melainkan celah strategis bagi investor yang memahami arah pergerakan pasar," ujarnya.

Baca Juga: Pilpres Amerika Serikat: Donald Trump Sebut AS Akan Jadi Ibu Kota Kripto di Planet Ini dan Kekuatan Super Bitcoin

Ia menambahkan bahwa kebijakan tarif baru AS yang menyasar mitra dagang utama telah menciptakan efek domino di berbagai sektor, termasuk pasar saham dan aset kripto.

William menilai meskipun volatilitas tinggi, Bitcoin sudah membuktikan diri menjadi aset kripto yang sudah teruji sebagai aset lindung nilai yang diadopsi oleh negara-negara maju.

"Bitcoin memiliki fundamental yang berbeda dengan aset keuangan konvensional. Justru di tengah ketidakpastian global, aset kripto seperti Bitcoin bisa menjadi alternatif diversifikasi investasi," ujarnya.

Baca Juga: Kecerdasan Buatan Pengaruhi Kemajuan Transaksi Aset Kripto dan Teknologi Blockchain

Ia menjelaskan bahwa volatilitas yang terjadi saat ini seringkali dimanfaatkan oleh investor berpengalaman untuk masuk di harga rendah dan mengambil posisi strategis jangka panjang.

Di lain sisi, William mencatat adanya peningkatan volume transaksi kripto hingga 30–50 persen di market kripto dalam seminggu terakhir, terutama saat pasar mengalami koreksi, menunjukkan tingginya antusiasme investor dalam memanfaatkan momentum pasar.

Pada kesempatan itu William mengutip laporan dari salah satu perusahaan riset kripto global yang menempatkan Indonesia sebagai negara dengan tingkat adopsi kripto tertinggi ketiga di dunia. 

Baca Juga: Resna Raniadi: Literasi Pemain Kripto di Indonesia Kini Meningkat Signifikan

Adanya 22,9 juta investor kripto per 2024, ia optimistis bahwa masa depan industri ini akan semakin cerah.

"Minat masyarakat Indonesia terhadap kripto sangat tinggi. Kami percaya, dengan kolaborasi antara regulator, pelaku industri, dan edukasi yang masif, Indonesia bisa menjadi pusat pertumbuhan kripto di Asia Tenggara," katanya.

Sementara itu menanggapi fenomena minat generasi muda terhadap kripto, dia mengingatkan pentingnya edukasi dan strategi investasi yang bijak. 

Baca Juga: Oscar Darmawan: Industri Aset Kripto Berharap Tak Dikenai PPN

Investasi di kripto, imbuh dia memiliki potensi tinggi, namun tetap mengandung risiko yang tidak bisa diabaikan.

"Gunakan dana dingin, yakni dana yang tidak mengganggu kebutuhan utama sehari-hari. Jangan gunakan dana penting seperti dana pendidikan atau kesehatan untuk berinvestasi di aset kripto," ujarnya.***

Halaman:

Berita Terkait