Menlu Prancis Jean-Noel Barrot: Proyek Global Ports Safety Sediakan Solusi Keamanan di 12 Pelabuhan Asia
- Penulis : Abriyanto
- Kamis, 27 Maret 2025 02:20 WIB

ORBITINDONESIA.COM - Menteri Luar Negeri Prancis Jean-Noel Barrot mengatakan, proyek Global Ports Safety bertujuan untuk menyediakan solusi untuk keamanan dan ketahanan 12 pelabuhan di delapan negara di Asia Selatan dan Asia Tenggara.
“Tujuannya adalah untuk melengkapi pelabuhan-pelabuhan ini dengan kemampuan baru, kapasitas baru untuk menangani masalah keamanan … dan kapasitas untuk menangani masalah keberlanjutan dan ketahanan,” ujar Barrot dalam sambutannya pada acara penandatangan surat pernyataan kehendak (LoI) antara Expertise France dan Uni Eropa (EU) di Jakarta, Rabu, 26 Maret 2025.
Barrot menyebutkan, proyek tersebut merupakan bagian dari upaya Prancis dan Uni Eropa untuk berkontribusi terhadap keamanan dan stabilitas maritim di kawasan tersebut.
Baca Juga: Menlu Jean-Noel Barrot: Prancis Akan Kirim Gelombang Pertama Jet Mirage 2000 ke Ukraina Awal 2025
Sementara itu, Project Manager Global Ports Safety dari Expertise France Victoria Dussardier mengatakan, tujuan jangka panjang proyek itu adalah untuk mendapatkan keamanan yang lebih baik di kawasan tersebut.
Keamanan yang lebih baik dapat memastikan konektivitas dan ekonomi yang berkelanjutan serta konektivitas yang berkelanjutan antara negara-negara di Asia dan antara negara-negara di Asia dan Eropa, lanjut Dussardier.
Ia menyebutkan, proyek tersebut sebagian besar akan dilaksanakan dalam bentuk pelatihan, lokakarya dan latihan simulasi serta memberikan peralatan ke pelabuhan untuk tanggap kecelakaan.
Baca Juga: Menlu Prancis Jean Noel Barrot Ingatkan Risiko Perang di Eropa Meningkat
12 pelabuhan di delapan negara itu dipilih karena strategis dan memiliki lalu lintas yang banyak; banyak kapal yang datang, banyak industri, banyak kegiatan ekonomi yang datang melalui pelabuhan tersebut, kata Dussardier.
Dussardier menambahkan, proyek Global Ports Safety yang dimulai pada September 2024 itu didanai oleh Prancis dan Uni Eropa dengan total 8,5 juta euro (Rp152,3 miliar), di mana dana tersebut merupakan subsidi yang langsung diberikan melalui kegiatan, pelaksanaan kegiatan dan mobilisasi tenaga ahli.
Global Ports Safety berupaya meningkatkan manajemen insiden dan keselamatan melalui pembangunan kapasitas lokal dan nasional yang berkelanjutan di sekitar area aktivitas utama: pembangunan kapasitas dalam pencegahan risiko; pembangunan kapasitas dalam manajemen insiden; pengembangan jaringan pakar di Indo-Pasifik untuk memfasilitasi pertukaran praktik terbaik; pasokan peralatan.
Diketahui 12 pelabuhan di Asia Selatan dan Asia Tenggara yang mendapatkan manfaat dari proyek Global Ports Safety adalah Tanjung Priok (Jakarta), Tanjung Perak (Surabaya), Colombo (Sri Lanka), Chittagong (Bangladesh), Port Klang dan Tanjung Pelepas (Malaysia).