Sastrawan Pramoedya Ananta Toer Bakal Diabadikan Jadi Nama Jalan di Blora Jawa Tengah
- Penulis : Wahyu Husain
- Jumat, 31 Januari 2025 18:50 WIB
Oleh Gunawan Trihantoro*
ORBITINDONESIA.COM - Pemerintah Kabupaten Blora berencana meresmikan Jalan Pramoedya Ananta Toer pada 6 Februari 2025, bertepatan peringatan seabad kelahiran sastrawan tersebut.
Jalan ini memiliki panjang 1,7 kilometer dan lebar 12 meter, menghubungkan Jalan Cendana/Gunandar dengan Jalan Mr. Iskandar, serta berfungsi sebagai jalur alternatif menuju Pasar Rakyat Sido Makmur Blora.
Lokasi pencanangan Jalan Pramoedya Ananta Toer hanya berjarak 300 meter dari Kali Lusi.
Penghormatan ini tidak hanya mengabadikan nama Pramoedya, tetapi juga menegaskan pentingnya peran sastra dalam membentuk identitas budaya Indonesia.
Pramoedya Ananta Toer, lahir di Blora pada 6 Februari 1925, dikenal melalui karya-karya monumental seperti "Bumi Manusia" dan "Anak Semua Bangsa".
Karya-karya ini tidak hanya menawarkan narasi sejarah, tetapi juga menggambarkan kompleksitas sosial dan politik Indonesia pada masanya.
Usulan untuk mengabadikan nama Pramoedya sebagai nama jalan sebenarnya telah muncul sejak lama. Adik bungsu Pramoedya, Soesilo Toer, pernah mengusulkan penggantian nama Jalan Sumbawa menjadi Jalan Pramoedya Ananta Toer.
Namun, karena pertimbangan administrasi dan kebutuhan untuk mengganti dokumen resmi warga, akhirnya dipilih jalan baru yang belum memiliki nama.
Baca Juga: Denny JA Luncurkan Program Desa Kreator Cerdas AI yang Pertama di Doplang Blora
Penggunaan nama sastrawan sebagai nama jalan memiliki makna mendalam. Ini bukan sekadar penghormatan, tetapi juga upaya untuk mengingatkan masyarakat akan warisan intelektual yang ditinggalkan oleh tokoh tersebut.
Dengan menamai jalan dengan nama Pramoedya, diharapkan generasi muda Blora dan Indonesia pada umumnya dapat lebih mengenal dan menghargai kontribusi beliau dalam dunia sastra dan pemikiran.
Namun, penting untuk memastikan bahwa penghormatan ini tidak berhenti pada penamaan jalan semata. Perlu ada upaya berkelanjutan untuk mempromosikan literasi dan apresiasi terhadap karya-karya Pramoedya. Misalnya, dengan mengadakan diskusi rutin, pameran, atau festival sastra yang menyoroti karya-karya beliau.
Selain itu, integrasi karya-karya Pramoedya ke dalam kurikulum pendidikan lokal dapat menjadi langkah strategis untuk memastikan bahwa generasi muda memahami dan menghargai warisan budaya mereka.
Inisiatif ini dapat menjadi momentum Pemerintah Kabupaten Blora untuk meningkatkan infrastruktur dan fasilitas di sekitar jalan tersebut.
Peningkatan ini tidak hanya akan memberikan manfaat langsung bagi warga setempat, tetapi juga dapat menarik wisatawan dan peneliti yang tertarik dengan kehidupan dan karya Pramoedya.
Dengan demikian, penghormatan ini dapat memberikan dampak ekonomi dan budaya yang positif bagi Blora.
Di sisi lain, kita patut mengapresiasi langkah Bupati Blora, Arief Rohman akrab disapa Gus Arief, dalam mewujudkan gagasan ini.
Kita bangga bahwa ia mengapresiasi semua gagasan tersebut dan mengambil langkah nyata untuk mewujudkannya. Ini adalah langkah seorang pejabat intelektual yang memiliki kepedulian kepada pengabdian seseorang di dunia sastra, terlebih tokoh itu adalah asli dari Blora.
Penghargaan semacam ini menunjukkan bahwa pemerintah daerah memiliki perhatian serius terhadap warisan intelektual dan budaya lokal yang harus terus dikenang dan dihargai.
Namun, ada juga pandangan kritis yang menyatakan bahwa penamaan jalan ini sebaiknya tidak hanya menjadi simbol. Beberapa pihak berharap langkah ini diikuti upaya nyata dalam mempromosikan literasi dan apresiasi terhadap karya-karya Pramoedya di masyarakat.
Secara keseluruhan, penamaan Jalan Pramoedya Ananta Toer di Blora adalah langkah positif dalam menghargai kontribusi sastrawan besar Indonesia ini. Namun, penting untuk memastikan bahwa penghormatan ini diikuti upaya nyata dalam mempromosikan literasi dan apresiasi terhadap karya-karyanya, sehingga warisan intelektual dan budayanya dapat terus hidup dan menginspirasi generasi mendatang. ***
*Sekretaris Komunitas Puisi Esai Jawa Tengah tinggal di Blora.