DECEMBER 9, 2022
Internasional

AS Bertekad Cegah Hamas Kembali Memerintah Gaza Pascagencatan Senjata dengan Israel

image
Kelompok perlawanan Palestina di Gaza, Hamas (Foto: ANTARA)

ORBITINDONESIA.COM - Amerika Serikat (AS) menegaskan tekadnya untuk memastikan Hamas “tak akan pernah lagi” memerintah Gaza menyusul kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan kelompok pejuang kemerdekaan Palestina itu.

Gencatan senjata Gaza yang disambut dengan gegap gempita oleh rakyat Palestina itu merupakan buah dari lebih dari setahun perundingan intensif dengan Mesir, Qatar, dan AS sebagai mediator.

“Amerika Serikat berkomitmen untuk memastikan bahwa Hamas tidak akan pernah lagi memerintah Gaza,” kata Juru Bicara Departemen Luar Negeri AS Matthew Miller kepada wartawan, Rabu, 15 Januari 2025.

Baca Juga: Hamas: Gencatan Senjata dan Pertukaran Tahanan Gaza Mandek Karena Syarat-syarat Baru Israel

“Saya dapat mengatakan dengan kepastian bahwa kembalinya Hamas memerintah Gaza akan menjadi hambatan mutlak bagi Israel,” katanya menambahkan.

Miller menjelaskan bahwa kesepakatan gencatan senjata itu dimaksudkan untuk memfasilitasi pengiriman bantuan kemanusiaan "hingga lebih dari 500 truk per hari" meskipun ia mencatat bahwa "hal ini tidak akan terjadi dalam semalam."

Dia menambahkan bahwa AS telah berkoordinasi dengan kelompok bantuan untuk memastikan kesiapan mereka meningkatkan bantuan setelah gencatan senjata dimulai pada Ahad, 19 Januari 2025.

Baca Juga: Hamas Umumkan Negosiasi Tak Langsung Gencatan Senjata dengan Israel Berlanjut di Doha Qatar

Mengenai apakah pemerintahan Joe Biden atau Donald Trump yang layak mendapat penghargaan atas kesepakatan gencatan senjata ini, Miller mengatakan, “Kesepakatan gencatan senjata ini adalah inisiatif dari pemerintahan ini, dan pemerintahan ini telah melakukan perjalanan ke seluruh dunia untuk mendapatkan dukungan.”

Dia menyalahkan Hamas atas keterlambatan pencapaian kesepakatan gencatan senjata yang baru tercapai lima hari sebelum Presiden terpilih Donald Trump dilantik.

Kesepakatan itu awalnya diusulkan oleh Presiden Joe Biden pada Mei tahun lalu.

Baca Juga: Media: Hamas Siap Teken Kesepakatan Awal Gencatan Senjata Gaza dengan Israel

Miller juga mengatakan bahwa pembunuhan Pemimpin Hamas Yahya Sinwar di Gaza semakin memperlambat proses perundingan.

Halaman:

Berita Terkait