DECEMBER 9, 2022
Nusantara

Hakim Pengadilan Negeri Medan Vonis Mati Dua Kurir Narkoba 10 Kg Sabu-sabu dan 18.000 Butir Ekstasi

image
Hakim Ketua Frans Effendi Manurung (kiri) ketika membacakan putusan kepada kedua terdakwa, di ruang sidang Cakra IV, Pengadilan Negeri Medan, Kamis, 19 Desember 2024. (ANTARA/Aris Rinaldi Nasution)

ORBITINDONESIA.COM - Majelis hakim Pengadilan Negeri Medan, Sumatra Utara, menjatuhkan hukuman mati pada dua orang terdakwa kurir narkoba jenis sabu-sabu seberat 10 kilogram (kg), dan 18.000 butir pil ekstasi.

"Menjatuhkan hukuman kepada terdakwa Tengku Musri bin Tengku Muhammad Yusuf (38), dan Mumfadzal M bin Muhammad Isa (27), masing-masing dengan pidana mati,” kata Ketua majelis hakim Frans Effendi Manurung, di Pengadilan Negeri Medan, Kamis, 19 Desember 2024.

Hakim Pengadilan Negeri Medan menyatakan, kedua terdakwa merupakan warga Provinsi Aceh itu terbukti melakukan perbuatan melawan hukum, yakni menjual, membeli, dan atau menjadi perantara jual beli narkotika golongan I bukan tanaman.

Baca Juga: Mahkamah Agung Vonis Bebas Mujianto Terpidana Korupsi Kredit Macet Rp39 Miliar di Medan, Sumatra Utara

"Kedua terdakwa terbukti melanggar Pasal 114 ayat (2) Undang-undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika Jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP, sebagaimana dakwaan primer,” ujar dia.

Adapun hal yang memberatkan perbuatan kedua terdakwa karena tidak mendukung program pemerintah dalam memberantas tindak pidana narkotika. "Sedangkan hal meringankan perbuatan kedua terdakwa tidak ditemukan,” kata Hakim Frans.

Setelah membacakan putusannya, Hakim Ketua Frans Effendi Manurung memberikan waktu tujuh hari kepada kedua terdakwa dan Jaksa Penuntut Umum (JPU) Kejati Sumut untuk menyatakan sikap, apakah mengajukan banding atau menerima vonis.

Baca Juga: Hakim Vonis Terdakwa Ivan Jora Tarigan yang Bunuh Juru Parkir di Kota Medan Sembilan Tahun Penjara

Vonis itu sama dengan tuntutan JPU Kejati Sumut Frianta Felix Ginting, yang sebelumnya menuntut kedua terdakwa dengan pidana mati.

JPU Kejati Sumut Frianta Felix Ginting sebelumnya dalam surat dakwaannya menyebutkan kasus ini bermula pada Sabtu, 13 Mei 20-24, saat kedua terdakwa ditawarkan pekerjaan oleh Din (DPO) membawa narkoba dari Kota Dumai di Riau menuju Kota Langsa di Aceh.

"Kemudian, pada Selasa (21 Mei 2024), Din kembali menghubungi kedua terdakwa dan mengirimkan uang sebesar Rp5 juta untuk ongkos perjalanan mereka ke Medan,” ujar dia.

Baca Juga: Pengadilan Negeri Medan Vonis Mati Sayed Abdillah Selaku Pengendali Peredaran Narkoba

Kedua terdakwa berangkat dari Aceh Timur menuju Kota Medan tiba pukul 1.00 WIB, dan keduanya melanjutkan perjalanan ke Kota Dumai dengan menumpangi bus Sempati Star.

Halaman:
1
2

Berita Terkait