DECEMBER 9, 2022
Gaya Hidup

Komunitas di Bali Ajak Masyarakat Menukar Pakaian Bekas untuk Menekan Limbah Tekstil Fesyen

image
Komunitas TRI Cycle mengenalkan aksi tekan limbah tekstil lewat pesta tukar pakaian dalam Sustainable Fashion Fest 2024, Denpasar, Sabtu, 30 November 2024. (ANTARA/Ni Putu Putri Muliantari)

ORBITINDONESIA.COM - Komunitas di Bali mengajak masyarakat dan wisatawan mengikuti festival berkonsep fesyen berkelanjutan dengan kegiatan pesta tukar pakaian bekas.

Ketua Panitia Sustainable Fashion Fest 2024, Annisa Fauziah di Denpasar, Bali, Sabtu, 30 November 2024 mengatakan, kegiatan menukar pakaian bekas bertujuan untuk menekan limbah tekstil, terutama dari pakaian yang diproduksi cepat dan massal dari merek luar negeri.

“Sebenarnya ini kisah jutaan orang, mereka selalu mencari pakaian-pakaian baru, kadang bosan pakainya, ukuran, atau gayanya sudah tidak cocok, ini adalah pilihan alternatif supaya orang-orang bisa tidak beli baru lagi,” kata Annisa terkait latar belakang festival tukar pakaian bekas itu.

Baca Juga: Yuk Cek 6 Rekomendasi Tempat Belanja Pakaian Murah di Yogyakarta, Cocok untuk Oleh Oleh Mudik Lebaran

Anak muda yang tergabung dalam komunitas TRI Cycle ini sendiri sudah rutin mengadakan kegiatan tukar pakaian sejak 2019 di Bali dan Jakarta, namun tahun ini untuk pertama kalinya aksi peduli lingkungan ini dirangkai dalam sebuah festival besar.

Annisa mengatakan, antusiasme masyarakat yang peduli terhadap bahaya limbah fesyen kian meningkat bahkan hingga orang asing berpartisipasi, sehingga festival fesyen berkelanjutan ini hadir di Indonesia dengan target 500 peserta dan 3.000 pakaian yang saling ditukar.

“Limbah yang dihasilkan industri fesyen di Indonesia berpotensi mencapai 39.000.000 ton per tahunnya, dan hanya 12 persen yang didaur ulang, sisanya lebih banyak dibuang di TPA atau dibakar karena limbah kain dianggap sebagai limbah residu,” kata dia menjelaskan.

Baca Juga: Tampil Cantik dengan Kebaya, Begini Gaya Pakaian Raline Shah Ketika Menghadiri Cannes Film Festival 2023

Melalui pesta tukar pakaian, komunitas yang aktif dalam menekan limbah fesyen ini berharap limbah pakaian yang keluar terbuang berkurang, karena mereka akan menukar pakaian yang dibawa dengan milik orang lain.

Satu pakaian yang ditukar akan dihargai Rp5.000, pembiayaan ini dilakukan untuk menyortir peserta, sebab tidak semua pakaian dapat ditukar seperti yang sudah rusak parah.

Mengantisipasi pakaian yang rusak parah ini untuk mencegah adanya peserta yang tidak mengambil baju pengganti dan menambah kembali stok baju bekas yang berpotensi menjadi limbah.

Baca Juga: Mengenal Pakaian Adat Jawa Untuk Laki Laki, Terlihat Indah dan Penuh Makna, Simak Penjelasannya!

Untuk mencegah dibuangnya sisa baju pesta tukar pakaian, komunitas akan membawa dan mengolah pakaian tersebut menjadi pakaian yang baik dengan menjahit atau mengubahnya menjadi benda berguna lain.

Halaman:
1
2

Berita Terkait