Indonesia Ajak Swiss Berinvestasi di Sektor Ekonomi Hijau dan Ekonomi Digital
- Penulis : M. Imron Fauzi
- Senin, 25 November 2024 01:45 WIB
ORBITINDONESIA.COM - Pemerintah Indonesia mengajak Swiss berinvestasi di sektor ekonomi hijau, ekonomi biru, dan ekonomi digital melalui penyelenggaraan Indonesia Business Forum Series 2024 di Zurich pada 20 November 2024.
Menurut Duta Besar RI untuk Swiss, Ngurah Swajaya, forum bisnis bertema "Transforming Tomorrow: Indonesia's Potential - Investment Opportunities for Green and Digital Economies” itu sejalan dengan visi Astacita pemerintah Indonesia di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto.
“Sejalan dengan tema forum bisnis ini, pemerintah Indonesia ingin mengundang investasi dari Swiss untuk bersama-sama meningkatkan keunggulan kompetitif Indonesia," kata Dubes Ngurah dalam keterangan tertulis KBRI Bern, Minggu, 24 November 2024.
Baca Juga: Piala Eropa 2024: Singkirkan Swiss Lewat Adu Tendangan Penalti, Inggris ke Semifinal
Dubes Ngurah menambahkan, peningkatan keunggulan kompetitif Indonesia itu dilakukan melalui peningkatan sumber daya alam, pengelolaan berkelanjutan sumber daya alam melalui pengembangan industri pengolahan, dan memanfaatkan potensi Indonesia dalam perdagangan karbon dunia melalui konservasi alam yang menjadi salah satu prioritas dari Astacita.
Meskipun menghadapi berbagai tantangan, ujarnya, ekonomi Indonesia tetap akan tumbuh di atas 5 persen dan pemerintah juga mencanangkan target pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi, di antaranya dengan mengoptimalkan potensi inovasi, ekonomi hijau, ekonomi biru, dan ekonomi digital.
Peluang inilah yang coba ditawarkan kepada Swiss, sebagai salah satu mitra potensial untuk memperkuat ekosistem industri Indonesia yang berbasis teknologi, inovasi, khususnya teknologi rendah karbon.
Baca Juga: Laporan FRA: Hampir 50 Persen Umat Islam di Uni Eropa Alami Diskriminasi dan Ujaran Kebencian
“Swiss juga mitra untuk meningkatkan kapasitas sumbar daya manusia melalui pendidikan vokasi maupun akademis,” kata Ngurah.
Hubungan Indonesia-Swiss yang telah terjalin lebih dari 73 tahun menjadi salah satu modal utama untuk meningkatkan kerja sama bilateral yang saling menguntungkan, katanya.
Swiss merupakan mitra pertama Indonesia untuk Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif melalui Indonesia EFTA-CEPA yang berlaku sejak 1 November 2021, dan Perjanjian Peningkatan dan Perlindungan Penamaman Modal (BIT) yang berlaku sejak 1 Agustus 2024.
Baca Juga: Uni Eropa Desak Israel Pertimbangkan Lagi Larangan terhadap UNRWA
Menurut Dubes Ngurah, kedua perjanjian ekonomi tersebut semakin memperkuat keinginan perusahaan Swiss untuk berinvestasi ke Indonesia.