Menkes Budi Gunadi Sadikin: Indonesia Kejar Pembangunan Jejaring Siklotron Guna Tangani Kanker
- Penulis : Abriyanto
- Jumat, 22 November 2024 06:55 WIB
ORBITINDONESIA.COM - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menyebutkan pemerintah sedang mempercepat pembangunan jejaring PET/CT scan dan siklotron, guna mendukung penanganan pelayanan kanker di Tanah Air.
“Target kami adalah memasang enam PET Scan pada 2024, sembilan pada 2025, dan satu lagi pada 2027. Dengan begitu, semua pulau di Indonesia akan memiliki akses ke PET Scan. Untuk mendukung itu, kami membutuhkan jaringan siklotron yang dapat mendistribusikan radiofarmaka ke seluruh Indonesia,” kata Menkes Budi Gunadi Sadikin.
Budi Gunadi Sadikin saat itu menghadiri peresmian fasilitas siklotron dan digital PET/CT scan Omni Legend di RS Mandaya Royal Puri, Tangerang, Banten.
Baca Juga: Ilmuwan Australia Mengembangkan Ujicoba Pemeriksaan Kanker Terbaru, Hanya Butuh Waktu Beberapa Detik
Dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Kamis, 21 November 2024, hingga Agustus 2024 sudah ada tiga fasilitas siklotron yang beroperasi di Jakarta yaitu di RSK Dharmais, RS MRCCC Siloam, dan RS Gading Pluit.
“Alat ini mahal, belum banyak rumah sakit yang memilikinya, tapi manfaatnya sangat besar. Dengan siklotron dan digital PET/CT scan, kita bisa mendeteksi penyebaran sel tumor lebih akurat. Ini memungkinkan pasien tetap dirawat di dalam negeri, tidak perlu ke Singapura,” kata Menkes.
Dia menjelaskan, kanker menjadi salah satu penyebab kematian tertinggi di dunia, termasuk di Indonesia. Berdasarkan data World Health Organization (WHO) melalui The International Agency for Research on Cancer (IARC), estimasi kasus kanker baru di Indonesia pada 2022 mencapai 408.661, dengan 242.988 kematian.
Angka itu, kata Menkes, diperkirakan terus meningkat jika tidak ada upaya penanggulangan yang signifikan.
Kematian akibat kanker, lanjutnya, dapat dicegah melalui skrining rutin, diagnosis dini, dan pengobatan yang berkualitas. Oleh karena itu pihaknya terus berupaya meningkatkan jejaring layanan penyakit kanker, salah satunya dengan mendukung pengembangan terapi kanker berbasis teknologi seperti radioterapi.
Menurutnya, rumah sakit pemerintah saja tidak cukup untuk melayani seluruh pasien di Indonesia, terutama kelas menengah atas yang membutuhkan opsi layanan kesehatan premium.
Baca Juga: Dokter Iskandar Sarankan Cara Deteksi Kanker Payudara Secara Mandiri dengan Metode SADARI
Menkes menyoroti pentingnya peran rumah sakit swasta dalam mendukung layanan kesehatan masyarakat, sehingga dapat mengurangi ketergantungan terhadap layanan luar negeri serta menghemat devisa hingga ratusan triliun rupiah.
Karena itu dia mendorong rumah sakit swasta untuk mempercepat peningkatan kualitas layanan, baik dari segi teknologi, fasilitas, maupun tenaga medis.
“Kolaborasi lintas sektor sangat penting. Semua alat canggih ini juga membutuhkan dukungan penuh, termasuk dari BAPETEN untuk memastikan izin dan keamanan teknisnya,” kata Menkes.
Baca Juga: Dokter Eko Priatno: Inovasi Penanganan Kanker Rektum Kini Bisa Dilakukan Tanpa Buang Anus
Dalam keterangan yang sama, Presiden Direktur Mandaya Hospital Group Ben Widaya menyebutkan siklotron dan digital PET/CT scan merupakan teknologi mutakhir yang dirancang untuk meningkatkan deteksi dini penyebaran kanker. Menurutnya, fasilitas ini memungkinkan pemindaian kanker dengan resolusi lebih tajam, waktu pemeriksaan lebih cepat, dan diagnosis yang lebih akurat.
“Siklotron ibarat tinta untuk printer PET Scan, menghasilkan zat pelacak radioaktif yang memungkinkan dokter mendeteksi kanker dengan lebih baik,” katanya.***