Catatan Denny JA: Potret Batin Indonesia, Aceh hingga Papua, dari Kacamata Generasi Z
- Penulis : Bramantyo
- Sabtu, 16 November 2024 13:30 WIB
ORBITINDONESIA.COM - “Di setiap kata tersembunyi jiwa, di setiap puisi terukir harapan dan luka.”
Kutipan ini menggambarkan kedalaman sastra sebagai cermin jiwa, yang mampu menangkap gemuruh batin dan getir hidup dari individu di berbagai penjuru negeri.
Melalui puisi, kita tidak hanya membaca kata, tetapi juga mendengar gema suara-suara terpendam yang mungkin sering terabaikan.
Baca Juga: Catatan Denny JA: Air Mata Jurnalis Perang, Inspirasi dari Film Lee
Begitu pula dalam kumpulan puisi esai ini, kita diajak masuk ke dalam realitas hidup Generasi Z Indonesia, dari Aceh hingga Papua. Kita menyimak kesaksian mereka tentang kehidupan, keadilan, cinta, dan ketidakadilan yang mereka alami atau amati.
Buku ini merupakan kumpulan puisi esai yang ditulis oleh Generasi Z, mereka yang berusia 25 tahun ke bawah. Mereka berasal dari berbagai daerah di Indonesia, dari Aceh hingga Papua.
Di bawah bimbingan 18 kakak asuh, sebanyak 181 penulis berbakat melahirkan karya ini. Dari mereka kemudian dipilih 26 penulis untuk mendalami proses kreatif mereka dalam sebuah lokakarya bersama Okky Madasari.
Baca Juga: Catatan Denny JA: Hukum Keempat Hidup Bermakna, Small Winning
Karya-karya ini menjadi bagian dari penyambutan Festival Puisi Esai Jakarta yang kedua, Desember 2024.
-000-
Banyak tema yang diangkat Generasi Z dan diekspresikan melalui puisi esai.
Baca Juga: Catatan Denny JA: Hukum Kelima Hidup Bermakna, Spiritualitas dan Wellness
Salah satunya adalah “Bulan di Pangkuan Ibu” karya Achmad Sudiyono Efendi, yang mengisahkan tragedi carok di Madura, menyuarakan benturan antara kehormatan dan nasib keluarga.