DECEMBER 9, 2022
Internasional

Menlu RI Sugiono Bahas Pemanfaatan Inovasi dan Teknologi Digital Pada Forum AMM APEC di Peru

image
Menlu RI Sugiono (tengah) dalam Pertemuan Tingkat Menteri Forum Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik (APEC Ministerial Meeting/AMM) di Lima pada 14 November 2024. (ANTARA/HO-Kemlu RI)

ORBITINDONESIA.COM - Menteri Luar Negeri RI Sugiono dalam Pertemuan Tingkat Menteri Forum Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik (APEC Ministerial Meeting/AMM) di Lima, Peru, pada Kamis, 14 November 2024, menyoroti pemanfaatan inovasi dan teknologi digital untuk menjembatani kesenjangan dan mengangkat semua lapisan masyarakat.

Menurut Sugiono, saat ini masyarakat Asia Pasifik sedang berhadapan dengan sebuah paradoks. Kawasan yang menjadi pusat inovasi dan ekonomi digital yang paling canggih itu ternyata juga menjadi tempat jutaan orang mengalami kesenjangan inovasi dan belum dapat mengakses teknologi digital.

"Kita harus memanfaatkan inovasi dan teknologi digital untuk menjembatani kesenjangan dan mengangkat semua lapisan masyarakat," kata Menlu Sugiono dalam rilis Kemlu RI yang diterima di Jakarta pada Jumat, 15 November 2024.

Baca Juga: Arif Havas Oegroseno: Menlu Sugiono Dipastikan Hadiri KTT BRICS di Rusia

Dalam pertemuan tersebut, Sugiono selanjutnya mengatakan kesenjangan digital di kawasan Asia Pasifik tampak besar menurut data statistik. Hal itu, mengancam jutaan orang di kawasan dapat tertinggal secara digital.

Dia mengutip data dari Persatuan Telekomunikasi Internasional (ITU) yang menunjukkan bahwa lebih dari 1,7 miliar orang di Asia Pasifik tidak memiliki akses internet.

Hampir 70 persen pekerja di negara berpendapatan rendah dan menengah juga tercatat tidak memiliki keterampilan digital dasar, sehingga membatasi partisipasi mereka dalam ekonomi digital.

Baca Juga: Menlu RI Sugiono Akan Suarakan Solidaritas Negara Berkembang dalam KTT BRICS Plus di Kazan Rusia

Lebih lanjut, data tersebut juga menyebutkan bahwa perempuan di kawasan tersebut 20 persen lebih kecil kemungkinannya untuk memiliki akses ke internet, sehingga memperparah kesenjangan ekonomi dan sosial.

"Tantangan-tantangan tersebut menyoroti urgensi untuk bertindak. Bagi Indonesia, inovasi dan digitalisasi bukan sekadar alat. Keduanya adalah mesin transformasi ekonomi," katanya.

Oleh karena itu, dalam upaya Indonesia untuk bergabung dengan lima negara dengan perekonomian teratas di dunia pada 2045, Indonesia menilai pemanfaatan inovasi dan teknologi digital perlu dilakukan untuk dapat menjembatani kesenjangan dan mengangkat semua lapisan masyarakat.

Baca Juga: Temui Sekjen PLO, Menlu Sugiono Tegaskan Dukungan Tanpa Jeda Indonesia Bagi Kemerdekaan Palestina

"Di Indonesia, kami menyadari bahwa membangun infrastruktur digital yang kuat merupakan langkah awal yang penting dalam perjalanan ini. Tanpa akses yang merata ke teknologi digital, peluang ekonomi tetap terpusat di kalangan orang-orang yang beruntung, yang akan memperparah kesenjangan," katanya.

Akses ke infrastruktur digital juga harus disertai dengan upaya peningkatan dan pelatihan ulang sumber daya manusia.

Untuk itu, Pemerintah Indonesia mendorong program Inisiatif Desa Digital Indonesia. Program tersebut bertujuan untuk membekali masyarakat pedesaan dengan keterampilan dan peralatan yang diperlukan untuk berpartisipasi dalam ekonomi digital.

Baca Juga: Menlu Sugiono: Indonesia Resmi Minta Bergabung ke BRICS, Wujudkan Diplomasi Bebas Aktif

Program seperti itu, menurut Menlu, diharapkan dapat menjembatani kesenjangan digital, dan memastikan bahwa kelompok rentan dan terpinggirkan dapat mengakses peluang ekonomi.***

Berita Terkait