DECEMBER 9, 2022
Kesehatan

Prof Amaliya: Produk Tembakau Alternatif Perlihatkan Kerusakan Gigi Menurun Ketimbang Rokok Konvensional

image
Penjual menanta rokok elektrik di salah satu toko di Pekayon, Jakarta Timur, Selasa, 27 Desember 2022. Sejumlah pakar mengkritik kebijakan pengendalian tembakau yang ditetapkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), di mana seharusnya pendekatan lain seperti pemanfaatan potensi dari produk tembakau alternatif dilakukan untuk membantu perokok dewasa beralih dari kebiasaannya. (ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha/foc.)

ORBITINDONESIA.COM - Guru Besar Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran Prof. Dr. Amaliya mengatakan, penggunaan produk tembakau alternatif memperlihatkan penanda kerusakan gigi yang menurun, bila dibandingkan dengan penggunaan rokok konvensional.

"Produk tembakau alternatif seperti vape dan produk tembakau yang dipanaskan tetap mengalirkan nikotin dengan tidak melalui pembakaran atau combustion free nicotine delivery system. Tidak adanya hasil pembakaran seperti tar dan zat-zat racun memungkinkan produk tersebut risikonya turun sekitar 90 persen," kata Prof Amaliya dalam keterangan, di Jakarta, Senin, 21 Oktober 2024.

Menurut Amaliya, hal ini berdasarkan riset kolaborasi antara Unpad dengan The Center of Excellence for the Acceleration of Harm Reduction (CoEHAR) Universitas Catania, Italia, yang menunjukkan fakta bahwa para perokok yang beralih ke produk tembakau alternatif, seperti vape, produk tembakau yang dipanaskan, serta kantong nikotin, mengalami peningkatan kualitas kesehatan gusi dan jaringan pendukung gigi.

Baca Juga: Pakar Kesehatan Publik, Laifa Annisa: Pemerintah Indonesia Perlu Tiru Cara Eropa dalam Tangani Kecanduan Rokok

Amaliya menjelaskan, hasil riset menunjukkan bahwa produk tembakau alternatif berhasil mengurangi risiko yang berkaitan dengan rokok.

Pengguna produk tembakau alternatif yang beralih dari kebiasaannya, kadar penanda kerusakan tulang giginya menurun signifikan. Artinya, peradangan secara sistemik juga menurun.

"Pada pengguna vape, akumulasi plak di gigi pun menurun dibanding yang terus merokok. Giginya juga bersih, beda dengan orang merokok yang giginya hitam atau kuning. Selain itu, penanda penyakit jantung pada pengguna produk tembakau alternatif juga terlihat menurun sejak tiga bulan pertama eksperimen," tambahnya.

Baca Juga: Pemerintah Kota Kediri Canangkan Sekolah Bebas Rokok, Semarakkan Hari Tanpa Tembakau Sedunia 31 Mei

Amaliya menambahkan rokok itu radikal bebasnya tinggi sehingga antioksidan pada perokok akan turun. Sementara yang beralih ke produk tembakau alternatif, justru antioksidan-nya meningkat.

Meski demikian, Amaliya menyampaikan yang terbaik bagi perokok adalah berhenti merokok.

"Namun, kita harus paham bahwa banyak perokok yang tidak bisa berhenti total sehingga bisa diberikan opsi beralih dari kebiasaan merokok dengan produk tembakau alternatif," katanya.

Baca Juga: Dokter Dimple Nagrani: Asap Rokok dan Polisi Udara di Kota Besar Dapat Menyebabkan Iritasi pada Kulit Anak

Amaliya mengatakan subyek penelitian adalah perokok, pengguna produk tembakau alternatif yang beralih dari merokok, dan non-perokok dalam rentang usia 18-45 tahun.

Halaman:
1
2

Berita Terkait