DECEMBER 9, 2022
Ekonomi Bisnis

Menhub Budi Karya Sumadi: Tol Laut Adalah Inisiasi Presiden Jokowi untuk Angkutan Logistik Wilayah Tertinggal

image
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi dalam Diskusi Media Forum Merdeka Barat (FMB) 9 di Gedung Kementerian Komunikasi dan Informatika, Jakarta, Senin, 30 September 2024. ANTARA/HO-BKIP Kemenhub

ORBITINDONESIA.COM - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan, layanan Tol Laut merupakan inisiasi Presiden Joko Widodo untuk mendukung angkutan logistik di wilayah 3TP (tertinggal, terdepan, terluar, dan perbatasan).

"Dasar inisiasi Presiden untuk menghadirkan layanan Tol Laut adalah angkutan logistik ke wilayah timur yang belum maksimal, ditandai dengan adanya disparitas harga," kata Menhub Budi Karya Sumadi dalam Diskusi Media Forum Merdeka Barat (FMB) 9 di Gedung Kementerian Komunikasi dan Informatika, Jakarta, Senin, 30 September 2024.

Budi Karya Sumadi menyampaikan, selama 10 tahun melayani masyarakat Indonesia, Tol Laut telah mengalami peningkatan signifikan baik dari sisi jumlah trayek, muatan, maupun armada kapal.

Baca Juga: MTI : Terkait ODOL, Kurangi Beban Jalur Darat, Tol Laut dan Kereta Api Perlu Dioptimalkan untuk Logistik

"Tahun 2015 kami memulai layanan Tol Laut yang menghubungkan titik-titik di barat dan timur, dari awalnya 3 trayek menjadi 39 trayek," ungkap Menhub.

Menhub menuturkan, melalui Tol Laut, pemerintah berkomitmen mendukung pembangunan wilayah-wilayah 3TP. Tujuan dari Tol Laut yaitu menghindari kelangkaan barang dan menurunkan disparitas harga.

Ia menyebutkan, jumlah muatan berkembang dari tahun 2015 yang hanya memuat 30 ton dengan 88 TEU’s menjadi 989,75 ton dengan 31,878 TEUs pada tahun 2023. Jumlah kapal yang awalnya pada tahun 2015 hanya sebanyak 3 kapal telah berkembang menjadi 39 kapal pada tahun 2024.

Baca Juga: Menhub Budi Karya Sumadi Berharap Kendaraan Listrik untuk Angkutan Umum Meningkat Guna Tekan Polusi Udara

Kemudian jumlah trayek juga mengalami perkembangan dari tahun 2015 yang hanya terdapat 3 trayek menjadi 39 trayek pada tahun 2024. Sedangkan jumlah pelabuhan singgah dari awalnya pada tahun 2015 hanya sebanyak 11 pelabuhan berkembang menjadi 114 pelabuhan pada tahun 2024.

Kementerian Perhubungan terus melakukan upaya perbaikan dan evaluasi pelaksanaan program Tol Laut untuk memastikan pemanfaatannya yang tepat, efektif, dan efisien.

Menhub mengatakan dalam mengembangkan tol laut, Kemenhub terus meminta masukan dari para stakeholder, termasuk menampung masukan dari masyarakat.

Baca Juga: Menhub Budi Karya Sumadi Optimistis Program Tol Laut Berlanjut di Pemerintahan Baru Prabowo-Gibran

"Kami berdiskusi dengan INSA (Indonesian National Shipowners' Association) untuk melihat mana trayek yang perlu disubsidi dan mana yang sudah bisa komersil. Ketika satu trayek sudah bisa komersil, maka subsidi kami alihkan ke trayek lainnya," imbuh Menhub.

Lebih lanjut, ia menuturkan bahwa keberadaan Tol Laut telah membuka peluang ekonomi baru di daerah-daerah yang dilalui, yang sebelumnya sulit berkembang karena terbatasnya akses transportasi.

Lebih dari itu, Tol Laut tidak hanya menjadi alat transportasi, tetapi juga jembatan kemanusiaan yang menghubungkan seluruh pelosok negeri, khususnya dalam mendukung Hari Besar Keagamaan Nasional dan mengangkut bantuan kemanusiaan dan bencana alam.

Baca Juga: Menhub Budi Karya Sumadi Uji Coba Kereta Otonom Guna Pastikan Persiapan Sambut HUT Ke-79 RI di IKN

Sebagai alat transportasi logistik, Tol Laut tidak hanya mengirim barang ke wilayah-wilayah ini, tetapi juga membawa kembali hasil produksi lokal, sehingga menciptakan siklus ekonomi yang sehat dan berkelanjutan.

Menhub mendorong kolaborasi yang baik antara pemerintah pusat dengan pemerintah daerah sehingga fungsi angkutan tol laut dapat dimaksimalkan, baik untuk pengiriman barang maupun membawa kembali hasil produksi lokal.

"Pemda kami harapan lebih proaktif untuk mendorong produktivitas daerah," lanjut Menhub.

Baca Juga: Menhub Budi Karya Sumadi: Pakai Kereta ke Bandara Soekarno-Hatta Bebas Macet dan Tingkatkan Efisiensi Waktu

Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Moga Simatupang mengatakan, kebijakan layanan tol laut merupakan kolaborasi Kementerian/Lembaga, yakni Kementerian Perhubungan, Kementerian Perdagangan, Pemerintah Daerah, serta operator kapal.

"Sejauh ini bila kita lihat perkembangan dari 2015-2024, terjadi penurunan disparitas harga yang cukup signifikan dan rata-rata inflasi di bawah target sasaran. Itulah capaian program tol laut," kata Moga.***

Sumber: Antara

Berita Terkait