ORBITINDONESIA.COM - Penyakit jantung koroner (PJK) merupakan salah jenis penyakit tidak menular (PTM) yang mematikan di Indonesia.

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) pada 2018, prevalensi penyakit jantung koroner di Indonesia mencapai 1,5 persen.

Artinya, 15 dari 1.000 orang di Indonesia menderita penyakit jantung koroner

Baca Juga: Klaster Kesehatan Makkah Telah Laksanakan 6 Operasi Jantung, 68 Kateterisasi Jantung untuk Jemaah Haji

Lalu, apa yang dimaksud penyakit jantung koroner?

Penyakit jantung koroner atau yang disingkat PJK adalah kondisi di mana pembuluh darah yang menyuplai darah ke otot jantung mengalami penyempitan atau penyumbatan. 

Ciri-ciri yang paling sering terjadi pada penderita penyakit jantung koroner meliputi:

Baca Juga: Dokter Prima Almazini: Penyakit Jantung Koroner Sebaiknya Dicegah Sejak Usia 35-40 Tahun ke Atas

1. Nyeri Dada (Angina): Rasa nyeri atau tekanan di dada, seperti ada beban berat yang menekan. Nyeri ini biasanya terjadi di tengah dada dan dapat menyebar ke leher, lengan kiri, punggung, atau rahang.

2. Sesak Napas: Karena jantung tidak mendapatkan cukup darah, tubuh akan mengalami kekurangan oksigen yang dapat menyebabkan sesak napas, terutama setelah beraktivitas.

3. Kelelahan Ekstrem: Kelelahan yang berlebihan, bahkan tanpa aktivitas berat, bisa menjadi gejala PJK karena jantung bekerja lebih keras untuk memompa darah.

Baca Juga: Dokter Syougie: Perlu Asesmen Penumpang Pesawat yang Miliki Riwayat Penyakit Jantung

4. Palpitasi: Detak jantung yang terasa tidak beraturan atau terlalu cepat (jantung berdebar).

5. Mual atau Pusing: Beberapa orang mungkin merasa mual, pusing, atau bahkan pingsan karena suplai darah yang tidak cukup ke jantung.

6. Keringat Berlebihan: Berkeringat secara berlebihan, terutama saat mengalami nyeri dada atau kelelahan.

Baca Juga: Wisatawan Meninggal Usai Bermain Banana Boat di Pantai Trenggalek Jawa Timur, Diduga Serangan Jantung

7. Pembengkakan (Edema): Pada beberapa kasus, penumpukan cairan dapat terjadi di kaki, pergelangan kaki, atau perut, yang bisa menjadi tanda bahwa jantung tidak berfungsi dengan baik.

Gejala-gejala ini sering kali muncul saat melakukan aktivitas fisik atau dalam kondisi stres emosional dan biasanya mereda setelah beristirahat. 

Jika Anda mengalami gejala-gejala tersebut, segera konsultasikan dengan dokter atau  tenaga medis agar mendapatkan penanganan tepat dan cepat.***