DECEMBER 9, 2022
Militer

Pakar Pertahanan Andi Widjajanto Menilai Wacana Satuan Antariksa Dapat Perkuat TNI Angkatan Udara

image
Penasihat Senior Laboratorium Indonesia 2045 (Lab 45) Andi Widjajanto (kiri) berbicara dalam sesi diskusi yang digelar oleh Pusat Kebudayaan Amerika Serikat @america di Jakarta, Kamis, 26 September 2024 ANTARA/Genta Tenri Mawangi.

ORBITINDONESIA.COM - Ahli Pertahanan Andi Widjajanto menilai wacana membentuk satuan antariksa yang diusung oleh TNI Angkatan Udara dapat mengarah untuk memperkuat TNI AU atau memperluas tugas dan kewenangan TNI AU.

Andi Widjajanto, yang pernah menjabat sebagai Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) RI Periode 2022–2023, menjelaskan situasinya saat ini TNI Angkatan Udara telah menggunakan teknologi antariksa untuk mengendalikan alutsista-alutsistanya.

“Secara de facto, sebetulnya TNI Angkatan Udara sudah berkaitan dengan space (antariksa), karena mau tidak mau pergerakan-pergerakan alutsista kita di semua matra harus mengandalkan satelit, ya pada akhirnya penguasaan space harus menjadi salah satu yang terintegrasi dengan angkatan kita,” kata Andi Widjajanto, penasihat senior Laboratorium Indonesia 2045 (Lab 45) saat ditemui selepas dia berbicara dalam acara diskusi di Pusat Kebudayaan Amerika Serikat, Jakarta, Kamis, 26 September 2024.

Baca Juga: Tim Aerobatik Jupiter TNI AU Tiba di Balikpapan Kalimantan Timur untuk Atraksi di Kota Nusantara Pada HUT RI

Dia mengatakan, sejauh ini beberapa negara membentuk angkatan atau matra tersendiri untuk antariksa (space force). Namun untuk situasi di Indonesia, arahnya kemungkinan untuk memperluas atau memperkuat TNI Angkatan Udara.

Beberapa negara yang saat ini telah membentuk matra tersendiri untuk antariksa, yaitu Amerika Serikat pada 2019 dan China pada 2024. Di China, matra keempatnya itu mencakup antariksa (aerospace force), siber (cyberspace force), informasi (information support force), dan logistik (logistics support force).

Sementara di AS, matra antariksanya merupakan peningkatan dari komando gabungan (air force space command).

Baca Juga: Wow, Pesawat TNI AU Terus Berlatih Manuver di Langit IKN untuk Persiapan Perayaan HUT RI, 17 Agustus 2024

Di negara-negara lain, misalnya Prancis, Kolombia, Iran, Rusia, dan Spanyol, mereka memperluas kekuatan matra udaranya untuk mencakup wilayah antariksa.

Wacana membentuk satuan antariksa itu diungkap Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI M. Tonny Harjono dalam amanatnya yang dibacakan saat seminar terkait satuan antariksa di Yogyakarta, Kamis.

Dalam amanatnya itu, Marsekal Tonny menyebut antariksa adalah masa depan pertahanan Indonesia.

Baca Juga: TNI AU Bakal Diperkuat 4 Helikopter H145 Buatan Airbus Helicopters Prancis dan PT Dirgantara Indonesia

“Penguasaan ruang angkasa akan menjadi kunci kedaulatan nasional pada era modern ini," kata KSAU.

Oleh karena itu, dia menyebut berbagai persiapan untuk membentuk satuan antariksa perlu dimulai, termasuk di antaranya terkait penguasaan teknologi, peningkatan kompetensi dan kemampuan prajurit, serta investasi terhadap teknologi dan alutsista terkait keantariksaan.

Oleh karena itu, Tonny menyebut TNI AU terbuka untuk belajar dan berkolaborasi dengan negara lain demi mematangkan konsep satuan ruang angkasa yang akan dibangun.

Baca Juga: Tiga Pesawat TNI AU Uji Coba Landasan Pacu Bandara Nusantara di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur

"Kita juga harus belajar dari pengalaman negara yang lain yang telah lebih dulu membentuk satuan antariksa seperti Amerika, Australia dan Prancis untuk memahami insightbest practice untuk implementasi lebih lanjut di Indonesia," kata KSAU.***

Sumber: Antara

Berita Terkait