DECEMBER 9, 2022
Humaniora

Walikota Denpasar Jaya Negara: Perang Puputan Badung Jadi Inspirasi Wujudkan Kemakmuran Rakyat

image
Wali Kota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara saat menancapkan Keris Pusaka Puputan Badung bersama Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta serta Penglingsir Puri se-Kota Denpasar, Wakil Walikota Denpasar I Kadek Agus Arya Wibawa, Ketua DPRD Kota Denpasar I Gusti Ngurah Gede, Sekda Kota Denpasar Ida Bagus Alit Wiradana, saat mengikuti puncak peringatan ke-118 Puputan Badung di Kawasan Lapangan Puputan Badung I Gusti Ngurah Made Agung Denpasar, Jumat, 20 September 2024. ANTARA/HO-Humas Pemkot Denpasar

ORBITINDONESIA.COM - Walikota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara mengatakan, peringatan Perang Puputan Badung menjadi momentum memotivasi dan menginspirasi semua pihak untuk mewujudkan kemakmuran rakyat.

Jaya Negara saat puncak peringatan HUT Puputan Badung Ke-118 di Denpasar, Jumat, 20 September 2024 malam mengatakan peringatan Perang Puputan yang diperingati setiap tanggal 20 September didasari oleh peristiwa heroik rakyat Bali, terutama dari Kerajaan Badung yang bertempur sampai titik darah penghabisan atau puputan melawan penjajah Belanda.

Jaya Negara mengatakan, momentum 20 September 1906 merupakan peristiwa yang memperlihatkan kepada dunia bahwa segenap Rakyat Bali yang dipimpin oleh Raja Badung yakni I Gusti Ngurah Made Agung yang memiliki dedikasi dan idealisme tinggi, berjuang dengan segenap jiwa raga dalam menjaga setiap jengkal tanah kelahiran.

Baca Juga: Imigrasi Denpasar Deportasi Turis Asing Karena Bekerja di Salon Perawatan Kuku

"Ini merupakan semangat sebagai bangsa besar yang tidak pernah melupakan sejarah perjuangan para pendahulunya, marilah kita maknai nilai-nilai kepahlawanan para pejuang kita yang patut diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari, serta dapat dijadikan inspirasi oleh generasi muda untuk mengisi pembangunan ini," ujarnya

Jaya Negara mengatakan, dalam Perang Puputan Badung itu, terdapat sebuah bisama Mati Tan Tumut Pejah yang bermakna mati di medan perang, namun perjuangan tidak pernah mati.

Inilah yang menjadi sejarah Pemerintah Kota Denpasar dengan motto Pura Dhipa Bara Bhavana yang menekankan kewajiban pemerintah untuk mewujudkan kemakmuran masyarakat.

Baca Juga: Maestro Seni Prof I Made Bandem Menari Topeng Pada Festival Seni Nusantara di Tukad Bindu Denpasar

Hal ini diaplikasikan pemerintah dalam program prioritas pengentasan kemiskinan dan mewujudkan kemakmuran masyarakat.

“Peringatan ke-118 Perang Puputan Badung, khususnya bisama Mati Tan Tumut Pejah menjadi inspirasi dan edukasi bagi kita semua, bagaimana para penglingsir puri dan pendahulu kita dalam meraih kemerdekaan," katanya.

Sementara itu, Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta yang bertindak selaku inspektur upacara dalam sambutannya mengajak seluruh masyarakat Badung dan Kota Denpasar agar jangan sekali melupakan sejarah.

Baca Juga: Kantor Imigrasi Denpasar Amankan Bocah Ukraina yang Telantar di Jalan

Hal ini lantaran para raja-raja, pahlawan dan pejuang terdahulu mempertahankan wilayah hingga titik darah penghabisan yang kini dikenal dengan istilah puputan.

“Hendaknya spirit perjuangan para pendahulu kita dalam peristiwa Puputan Badung ini menjadi inspirasi, semangat serta tauladan dalam mengisi kemerdekaan saat ini,” ujarnya.

Penancapan Keris Pusaka oleh Walikota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara bersama Panglingsir Puri se-Kota Denpasar menjadi pemuncak Peringatan ke-118 Puputan Badung di Kota Denpasar, Jumat malam.

Baca Juga: Kantor Imigrasi Denpasar Tangkap 7 WNA Asal Nigeria yang Melebihi Izin Tinggal dan Diduga Terlibat Penipuan Asmara

Rangkaian peringatan Puputan Badung diawali dengan pembacaan sejarah singkat Puputan Badung yang terjadi pada Tahun 1906 dimana, peperangan tersebut terjadi atas perlawanan sengit Rakyat Badung kepada Kolonialisme Belanda.

Hal tersebut dipicu atas Hak Tawan Karang yang bertentangan dengan Belanda kala itu.

Rangkaian peristiwa heroik ini dikemas dalam sebuah garapan kolosal multidisipliner sebagai upaya penghormatan dan eksistensi sejarah Perang Puputan Badung yang menghadirkan 1.500 lebih seniman dari berbagai genre seni.

Baca Juga: Imigrasi Denpasar Deportasi Bocah Asal Ukraina yang Dijuluki Si Kocong Oleh Netizen

Karya kolaborasi ini tidak hanya memperkaya pemahaman tentang peristiwa sejarah, tetapi juga meningkatkan apresiasi terhadap budaya dan seni Bali.

Melalui berbagai bentuk ekspresi artistik, kolaborasi ini menciptakan pengalaman yang mendalam, memicu refleksi, dan memperkuat penghargaan terhadap perjuangan dan keberanian yang ditunjukkan oleh para pejuang Bali.

Dalam kesempatan tersebut turut diserahkan Bantuan BKK dengan nilai Rp59.980.302.341 dari Pemerintah Kabupaten Badung kepada Pemerintah Kota Denpasar dan Bantuan Hibah kepada 52 kelompok masyarakat Kota Denpasar yang diserahkan langsung Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta dan diterima Walikota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara bersama perwakilan kelompok masyarakat.

Baca Juga: Ikatan Konsultan Pajak Indonesia, IPKI Bentuk Kepengurusan Tingkat Pusat Sebagai Amanat Kongres Bali

Selain itu juga turut diserahkan piagam penghargaan kepada seluruh kolaborator penyaji pementasan serta rekor dunia Indonesia (MURI) kepada Pemerintah Kota Denpasar dan NALURI MANCA sebagai karya Pementasan Kolosal Multi Genre Seni di lokasi asli peristiwa heroik oleh Seniman Terbanyak.***

Sumber: Antara

Berita Terkait