Vino G. Bastian: Film Adaptasi "My Annoying Brother" Hadirkan Kisah Lebih Melokal dari Versi Korea
- Penulis : Satrio Arismunandar
- Jumat, 20 September 2024 06:10 WIB
ORBITINDONESIA.COM - Vino G. Bastian dan para pemeran lain di film adaptasi "My Annoying Brother" mengatakan bahwa film tersebut akan menghadirkan cerita yang lebih melokal, tetapi tidak jauh berbeda dari karya aslinya yang telah dirilis pada tahun 2016 silam.
"Script yang diadaptasi ke Indonesia ini menurut saya lebih detail, lebih lokal, kayaknya siapapun yang nonton film ini mungkin pernah merasakan ini," kata Vino G. Bastian dalam sesi wawancara khusus di ANTARA Heritage Center, Jakarta Pusat, Kamis, 19 September 2024.
"Terutama buat yang punya kakak atau adik, nggak harus cowok sama cowok, tapi cewek sama cewek, ceritanya kayak pernah lah dialami banyak orang, " tambah Vino G. Bastian.
Film "My Annoying Brother" merupakan film yang diadaptasi dari film Korea Selatan dengan judul sama dan dirilis pada tahun 2016. Dalam film tersebut, Vino G. Bastian berperan sebagai Jaya, seorang mantan narapidana sekaligus kakak dari Kemal.
Ada juga aktor Angga Yunanda sebagai Kemal, seorang atlet judo tuna netra sekaligus adik dari Jaya. Selain Vino dan Angga, "My Annoying Brother" juga diisi oleh Caitlin Halderman dan Kristo Immanuel.
Dalam cerita aslinya, "My Annoying Brother" mengisahkan hubungan antara kakak-beradik yang awalnya saling membenci. Seiring berjalannya waktu, keduanya semakin dekat hingga sebuah kenyataan pahit harus mereka alami kembali. Akankah kedua kakak-beradik itu menemukan "akhir bahagia" seperti yang mereka inginkan?
Baca Juga: Ingin Rasakan Ketegangan di Akhir Pekan, Ini Rekomendasi Film Horor Terfavorit Netflix 2024
Sepakat dengan Vino, Caitlin Halderman yang berperan sebagai Amanda juga merasa adaptasi film "My Annoying Brother" kali ini memiliki ciri khas tersendiri.
"Dari segi ceritanya seru banget, kita juga pasti menambah 'bumbu-bumbu' yang jadi ciri khasnya juga, banyak naruh hal-hal yang lebih relate sama rakyat Indonesia, kita ada khasnya sendiri," kata Caitlin.
Kristo menambahkan, "(film versi terbarunya) dikasih sentuhan tersendiri oleh sutradara, penulis, dan latarnya jadi Indonesia, ditambah kita banyak main background story-nya yang membuat karakter-karakternya jadi lebih dalam lagi".
Lebih lanjut, para pemain juga tidak merasa khawatir dengan ekspektasi yang mungkin akan dipikirkan oleh penonton. Biasanya, film adaptasi memiliki "tekanan" lebih tinggi karena harus siap dibandingkan dengan karya aslinya.