BREAKING NEWS: Faisal Basri, Ekonom Senior yang Dikenal Kritis, Meninggal Dunia Kamis Pagi
- Penulis : Satrio Arismunandar
- Kamis, 05 September 2024 08:04 WIB
ORBITINDONESIA.COM - Ekonom senior dan dosen Universitas Indonesia, Faisal Basri yang dikenal kritis meninggal dunia pada usia 65 tahun, Kamis, 5 September 2024, pukul 03.50 WIB di RS Mayapada, Kuningan, Jakarta.
Belum diketahui, apa penyebab meninggalnya Faisal Basri, yang bersama Amien Rais menjadi salah satu pendiri Majelis Amanah Rakyat (Mara) cikal bakal Partai Amanat Nasional (PAN).
Direncanakan, Faisal Basri yang keponakan mantan Wakil Presiden Adam Malik ini akan dimakamkan setelah salat asar. Alamat rumah duka adalah di kompleks Gudang Peluru, Tebet, Blok A 60 Jakarta Selatan.
Baca Juga: Ekonom Senior Indef, Didik J Rachbini: Aset Perbankan Syariah Bakal Segera Tembus Rp1.000 Triliun
Faisal Batubara atau lebih dikenal sebagai Faisal Basri, lahir di Bandung pada 6 November 1959.
Ia ikut menjadi salah satu pendiri beberapa organisasi nirlaba seperti Yayasan Harkat Bangsa, Global Rescue Network, dan Yayasan Pencerahan Indonesia. Sejak tahun 2000, Faisal juga diangkat menjadi anggota Komisi Pengawasan Persaingan Usaha (KPPU).
Faisal Basri meninggal dunia dalam usia 64 tahun. Faisal Basri meninggalkan seorang Syafitrie Nasution (Fitrie) dan tiga anak, yakni Anwar Ibrahim Basri, Siti Nabila Azuraa Basri, dan Muhammad Attar Basri.
Faisal Basri lulus sebagai Sarjana Ekonomi dari Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Ia meraih Master of Arts (M.A.) dalam bidang ekonomi, dari Vanderbilt University, Nashville, Tennessee, Amerika (1988).
Faisal pernah mendapat penghargaan sebagai Dosen Teladan III Universitas Indonesia (1996).
Lalu, Penghargaan “Pejuang Anti Korupsi 2003,” yang diberikan oleh Masyarakat Profesional Madani (MPM), di Gedung Joang ‘45, Jakarta, 15 Januari 2004.
Baca Juga: Lembaga Penjamin Simpanan Menilai Pertumbuhan Ekonomi Tetap Solid di Masa Transisi Pemerintahan
Ia juga memperoleh “FEUI Award 2005” untuk kategori prestasi, komitmen dan dedikasi dalam bidang sosial kemasyarakatan, Depok, 17 September 2005.***