ORBITINDONESIA.COM - Pesawat tempur F-16 TNI AU ternyata pernah beberapa kali terlibat kontak dengan UFO (benda terbang tak dikenal) di daerah Pantai Selatan Pulau Jawa, Laut China Selatan dan Biak, Papua.

Kontak dengan UFO itu diungkapkan Marsekal Pertama Fajar Adriyanto, pilot pesawat tempur F-16 dengan 3.000 jam terbang, sebagaimana dikutip oleh BETA UFO INDONESIA, yang beredar di media sosial grup WA NPA-NewsPropsAdvrtStudies, Sabtu, 13 Juli 2024.

Mengutip BETA UFO INDONESIA, Fajar Adriyanto adalah salah satu pilot TNI AU yang terlibat dalam insiden pencegatan pesawat F-18 AS oleh F-16 RI di Bawean pada tahun 2003. Ia lalu menjabat sebagai Asisten Potensi Dirgantara di TNI Angkatan Udara. 

Baca Juga: Data Berbagai Penampakan UFO yang Misterius di Indonesia

Pada acara Konferensi BETA UFO INDONESIA yang diselenggarakan pada 15 Oktober 2023 di Perpustakaan Nasional, Jakarta, Marsekal Pertama Fajar Adriyanto berkenan untuk hadir dan mengisi acara presentasi.

Menurut Fajar, di beberapa tempat di Indonesia, terutama yang dianggap sebagai lokasi mistik keramat, di udara dengan menggunakan radar, pesawat tempur militer F-16 TNI AU bisa menangkap objek-objek yang bisa dikatakan aneh.

Ada objek-objek terbang yang bergerak sangat pelan, yang tidak bisa diidentifikasi oleh radar, pada saat dikejar, objek tersebut bergerak kabur menghindar.

Baca Juga: Viral, Mantan Intelijen Amerika Serikat sebut jika Keberadaan UFO memang Benar Adanya Inilah Komentar Netizen

Namun pada saat didekati, di jarak sekitar 5 km, ternyata objek tersebut tidak muncul di HUD (Head Up Display), tidak terlihat oleh mata telanjang manusia.

Setelah itu objek tersebut kabur dengan kecepatan sekitar 5,000 km/jam (Mach 4-5) sehingga tidak bisa dikejar oleh pesawat tempur F-16 TNI AU yang dikendalikan oleh Fajar Adriyanto, karena kecepatan maksimal F-16 masih di bawah Mach 2.0. 

Peristiwa serupa sudah beberapa kali Fajar alami selama sekitar 3000 jam mengendalikan pesawat tempur F-16 TNI AU.

Baca Juga: Jika Anda Tahu Sesuatu Tentang UFO, Bisa Melapor Langsung ke AARO

Lokasi paling banyak objek-objek tersebut muncul adalah yang pertama di Pantai Selatan Pulau Jawa, yang kedua di Laut China Selatan (arah utara pulau Natuna), dan yang ketiga di daerah Biak, di bagian utara pulau Papua. ***