Cuaca Panas Ekstrem, Kebakaran Hutan dan Lahan Melanda Berbagai Daerah di Amerika Serikat
- Penulis : Satrio Arismunandar
- Rabu, 10 Juli 2024 04:29 WIB
ORBITINDONESIA.COM - Lebih dari 146 juta warga Amerika mendapat peringatan panas ekstrem setelah cuaca yang berbahaya memicu kebakaran hutan dan lahan baru, menurut sejumlah laporan media.
Gelombang panas ekstrem yang cukup parah telah memecahkan rekor suhu di seluruh AS bagian barat, dan disebut menyebabkan empat kematian di Oregon, menurut laporan surat kabar The Guardian.
Panas ekstrem di Kota Salem, Oregon, mencapai suhu 39,4 derajat Celsius pada Minggu, 7 Juli 2024, memecahkan rekor sebelumnya 37,2 derajat Celsius pada 1960.
Baca Juga: Pelni Tunda Keberangkatan Kapal Tujuan Tambelan Karena Cuaca Ekstrem
Pihak berwenang di Daerah Multnomah tengah menyelidiki empat kematian yang diduga akibat panas, menurut The Guardian.
Peringatan panas ekstrem dari Dinas Cuaca Nasional mencakup bagian wilayah California, Nevada, Arizona, Oregon, Washington, dan Idaho, sementara peringatan panas meluas ke pantai timur, termasuk Florida, Georgia, Alabama, dan Mississippi.
Petugas pemadam kebakaran berjuang mengatasi sejumlah kebakaran baru yang dipicu oleh suhu panas ekstrem. Hingga Senin, 8 Juli 2024, sebanyak 73 kebakaran besar terjadi di seluruh negeri, meliputi hampir setengah juta hektare lahan.
Kondisi kebakaran diperkirakan akan berlangsung sepanjang pekan.
Kebakaran hutan di Daerah Santa Barbara, California, telah menghanguskan lebih dari 8,09 juta hektare lahan dan baru 8 persen terkendali, menurut laporan NBC News. Laporan itu menambahkan, perintah evakuasi telah dikeluarkan untuk daerah tersebut.
Kebakaran itu terjadi di dekat Danau Zaca sesaat sebelum pukul 16.00 waktu setempat pada Jumat, 5 Juli 2024, dan meluas selama akhir pekan, menurut NBC News. Meski helikopter dan tanker udara telah dikerahkan untuk memadamkan api, kebakaran terus membesar.
Baca Juga: Memprihatinkan, Gelombang Panas Tewaskan 33 Petugas TPS di Hari Terakhir Pemilu India
Beberapa pejabat memperkirakan kebakaran akan terus bergerak ke selatan dan tenggara karena meningkatnya panas, angin, dan rumput kering. California dan Nevada diperkirakan akan mengalami rekor suhu tinggi harian tambahan pada minggu mendatang, menurut CNN.