DECEMBER 9, 2022
Internasional

Dubes Ukraina Vasyl Hamianin Optimistis Prabowo Subianto Berperan di Kancah Global Usai Dilantik

image
Duta Besar Ukraina untuk Indonesia Vasyl Hamianin dalam konferensi pers, di Jakarta, Selasa, 2 Juli 2024. ANTARA/Nabil Ihsan

ORBITINDONESIA.COM - Duta Besar (Dubes) Ukraina untuk Indonesia Vasyl Hamianin optimistis terhadap kepemimpinan Prabowo Subianto serta perannya di kancah global, usai dilantik sebagai Presiden RI pada Oktober mendatang.

“Prabowo adalah politisi yang sarat pengalaman dan amat bijak, sehingga dapat memutuskan langkah yang menurutnya terbaik,” kata Vasyl Hamianin dalam konferensi pers, di Jakarta, Selasa, 2 Juli 2024.

“Apalagi, harapan kami terkait isu global sangat sederhana, yaitu tercapainya perdamaian, keadilan, serta pembangunan dan kemakmuran bersama,” ujar Vasyl Hamianin menambahkan.

Baca Juga: Olga Stefanishyna: Ukraina Berencana Ambil Langkah Pertama pada 2025 untuk Masuk ke Uni Eropa

Dubes kemudian menyoroti upaya Prabowo memainkan peran dalam penyelesaian konflik Rusia-Ukraina melalui usulan yang disampaikannya dalam Dialog Shangri-La di Singapura pada awal Juni 2023 lalu.

Meski mendapat respons beragam, Vasyl menganggap usulan Prabowo sebagai terobosan yang menjadi pemantik diskusi di tingkat global mengenai langkah terbaik menyelesaikan konflik di negaranya.

Ia pun mengapresiasi upaya Prabowo dan mengaku menyampaikan terima kasih secara langsung kepada Menteri Pertahanan RI tersebut usai berlangsungnya dialog itu.

Baca Juga: Rusia Gunakan Rudal Hipersonik Kinzhal, Serang Pangkalan Udara Ukraina Tempat Pesawat Pasokan Barat

“Kami tidak menilai baik buruknya proposal tersebut hanya berdasarkan pidato lima menit dari Prabowo, namun apa yang dia sampaikan adalah usulan yang harus didiskusikan,” kata Vasyl.

Dalam Dialog Shangri-La tahun lalu, Prabowo menyampaikan setidaknya empat usulan demi mengakhiri konflik Rusia-Ukraina, yakni gencatan senjata di titik-titik konflik dan penarikan mundur pasukan kedua pihak sejauh 15 kilometer untuk menciptakan zona demiliterisasi.

Ia juga mengusulkan pengutusan pasukan pemantau perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan penyelenggaraan referendum oleh PBB di wilayah-wilayah yang oleh Prabowo disebut sebagai "daerah sengketa”.

Baca Juga: Rusia Bersumpah Hancurkan Senjata yang Dikirim ke Ukraina dan Melarang Negara Lain Kirim Senjata

Meski mengapresiasi perhatian Prabowo terhadap upaya mengakhiri perang, juru bicara Kementerian Luar Negeri Ukraina Oleg Nikolenko menegaskan bahwa pihaknya menolak usulan tersebut.

Selain itu, Sekretaris Kabinet Pramono Anung mengatakan pada Rabu, 7 Juni 2023, bahwa usulan yang disampaikan didasari oleh niat baik untuk menyelesaikan konflik.

"Apa yang disampaikan Menteri Pertahanan di dalam forum official yang kemudian mendapatkan tanggapan, baik dari Ukraina maupun Rusia, tentunya harus dilihat dalam perspektif yang positif. Saya yakin bahwa Pak Prabowo menyampaikan itu pasti dengan niat baik,” kata Pramono.***

Berita Terkait