Ibnu Raziq: Meski Baru Disahkan, Perpres Percepatan Pengembangan Industri Gim Berdampak Bagi Pelaku Bisnis
- Penulis : Satrio Arismunandar
- Minggu, 30 Juni 2024 06:08 WIB
ORBITINDONESIA.COM - Deputi Pengembangan Talenta Asosiasi Game Indonesia (AGI) Ibnu Raziq, di Jakarta, Sabtu, 29 Juni 2024 mengungkap dampak positif yang dirasakan pelaku industri gim, setelah disahkannya Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 19 Tahun 2024 tentang Percepatan Pengembangan Industri Gim Nasional.
Meski belum lama disahkan sejak Februari lalu, Perpres tersebut membuat industri gim semakin diakui di Tanah Air, kata Ibnu Raziq.
“Salah satu dampak paling terasa, begitu banyak program-program dan acara-acara terkait gim menjadi lebih mudah dari pelaku gim untuk mencari dukungan atau pun sponsor dari pihak lain, baik acara kampus, pemerintah, hingga swasta, mereka sudah mengerti potensi industri gim lokal,” ujar Ibnu Raziq.
Baca Juga: Raditya Dika Mengoleksi Pokemon dari Sepatu Sampai Kursi Pikachu untuk Mainkan Video Game di Rumah
Dibandingkan sebelum adanya Perpres, menurut Ibnu Raziq, banyak pihak yang masih meragukan industri gim lokal, dan belum memahami besarnya potensi bisnis di industri gim.
Lebih lanjut, Ibnu mengungkap bahwa industri gim di Indonesia, khususnya pengembang gim (game developer), kini telah dapat bersaing dengan pengembang internasional, meski masih pada kelas-kelas gim tertentu.
Walaupun jumlahnya belum banyak, beberapa pengembang gim lokal telah mampu bertengger dengan pengembang-pengembang global.
Baca Juga: Pertunjukan Simfoni Video Game Concert Addie MS Digelar 27 Juli 2024
“Kalau untuk gim kelas tinggi, seperti Hollywood, Jepang, atau gim dengan grafik tinggi, Indonesia ini masih banyak yang perlu dikejar, tapi kalau di skala kecil, saat ini kita sudah bisa bersaing dengan mereka (pengembang gim internasional),” Ibnu menjelaskan.
Adapun Perpres Nomor 19 Tahun 2024 tentang Percepatan Pengembangan Industri Gim Nasional dibuat sebagai langkah untuk menyelesaikan tantangan dalam pengembangan industri gim Indonesia, seperti kurangnya dana dan Sumber Daya Manusia (SDM), permasalahan teknis, sekaligus untuk menyatukan langkah para pemangku kepentingan.
Perpres tersebut membahas tentang pengembangan sumber daya manusia, peningkatan promosi dan akses ke pasar, pengembangan industri perangkat keras, penyediaan infrastruktur, pembukaan akses pembiayaan serta permodalan, penguatan regulasi, serta aktivasi gim Indonesia di kawasan regional dan global.
Baca Juga: World Cyber Games 2024 Siap Dihelat Hadirkan Puncak Acara di ICE BSD Jakarta
Berdasarkan data “Outlook Pariwisata & Ekonomi Kreatif 2021/2022” terbitan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), subsektor aplikasi dan gim berhasil menyumbang Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar Rp31,25 triliun pada 2021.