DECEMBER 9, 2022
Teknologi

Wahana Antariksa Chang'e-6 Milik China Kembali ke Bumi, Bawa Sampel Bebatuan dari Bulan

image
ilustrasi - Kapsul pembawa pulang (return capsule) wahana antariksa China, Chang'e-5, mendarat di wilayah Siziwang, Daerah Otonom Mongolia Dalam, China bagian utara, 17 Desember 2020. ANTARA/Xinhua/Ren Junchuan/aa.

ORBITINDONESIA.COM - Wahana antariksa Chang'e-6 milik Badan Antariksa Nasional China berhasil mendarat di Siziwang Banner, Mongolia Dalam, dengan membawa sampel bebatuan dari bulan, kata Kementerian Luar Negeri China pada Selasa, 25 Juni 2024. 

Setelah 53 hari melakukan perjalanan di luar angkasa sejak diluncurkan ke orbit pada 3 Mei 2024, pesawat luar angkasa Chang'e-6 telah kembali dengan harta karun dari bulan pada 25 Juni. "... menyelesaikan misi pertama di dunia untuk mengumpulkan sampel dari sisi jauh bulan," kata jubir Kemenlu China Mao Ning saat konferensi pers di Beijing.

Kapsul Chang'e 6 membawa sampel sekitar dua kilogram bebatuan dan debu berusia sekitar 2,5 juta tahun dari bulan. Sampel bebatuan tersebut akan diteliti oleh ilmuwan China lebih dahulu sebelum aksesnya dibuka untuk ilmuwan internasional.

Baca Juga: Chandrayaan 3 Milik India Jadi Pesawat Ruang Angkasa Pertama yang Berhasil Mendarat Dekat Kutub Selatan Bulan

"China siap untuk terus bekerja sama dengan mitra-mitra internasional yang berpikiran sama untuk mengeksplorasi luar angkasa bagi umat manusia, mewujudkan impian bersama orang-orang di seluruh dunia untuk mengetahui lebih banyak tentang bulan," ujarnya. 

Mao menyebutkan, China berupaya memajukan usaha bersama dunia dalam memanfaatkan bulan maupun luar angkasa secara damai.

"Dari Chang'e-1 hingga Chang'e-6, program ini telah membuat langkah maju yang solid dan membuka babak baru dalam eksplorasi bulan oleh umat manusia," kata Mao.

Baca Juga: BRIN Buka Kolaborasi Global untuk Amati Antariksa Lewat Observatorium Nasional Timau di Kupang NTT

Sampel tersebut diharapkan bisa mengungkap misteri di balik evolusi bulan, bumi, dan tata surya.

Misi Chang'e 6 diluncurkan pada 3 Mei dari Wenchang Space Launch Site, Provinsi Hainan, untuk mengambil sampel sisi jauh bulan guna menyingkapkan sejarah tata surya, aktivitas vulkanik di sisi jauh bulan, hingga evolusi geologis bulan.

Pengambilan sampel Chang'e-6 dilakukan di bagian yang lebih tua dibandingkan pengambilan sampel oleh Amerika Serikat dan Uni Soviet yang dulu dilakukan di lokasi dengan usia geologis 3 miliar tahun.

Baca Juga: Perusahaan Antariksa Rusia, Roscosmos Prihatin Negara Barat Ubah Ruang Angkasa Jadi Medan Perang Potensial

Misi Chang'e-6, menurut Badan Antariksa Nasional China (CNSA), berhasil menyelesaikan pengambilan sampel di bulan pada 6 Juni pukul 15:24 dari lokasi yang disebut South Pole Aitken Basin.

South Pole Aitken adalah kawah berdiameter sekitar 2.400 kilometer di sisi jauh bulan yang merupakan kawah tertua (diperkirakan berusia sekitar 4 miliar), sekaligus kawah terbesar yang diketahui manusia di bulan. ***

Sumber: Antara

Berita Terkait