Syaefudin Simon: Masjid Ramah Lingkungan dan Minyak Jelantah
- Penulis : Satrio Arismunandar
- Senin, 24 Juni 2024 13:45 WIB
ORBITINDONESIA.COM - Jalan-jalan di Cikarang, Bekasi, mataku tertumbuk pada sebuah bangunan masjid unik. Namanya: Madjid Baitul Makmur.
Lantas apa uniknya? Di hampir setiap sudut setiap masjid ada berbagai "arena pendidikan lingkungan" kepada masyarakat dan anak-anak. Ada Taman Lingkungan. Ada Pojok Hijau. Ada Sahabat Alam. Ada ATM Beras.
Dan masih banyak lagi yg serba green area. Di depan dan samping masjid, misalnya, ada danau buatan dengan ikan-ikan dan burung-burung yang hidup bersama, dan saling bercanda ria.
Baca Juga: Taman Mini Indonesia Indah Beri 2 Ekor Sapi Kurban ke Masjid Sunan Kalijaga
Di depan masjid, ada botol besar terbuat dari kawat baja. Botol ini, ternyata tempat sampah. Sampah dari botol ini, akan menjadi "simpanan uang bank sampah" yang ada di masjid Baitul Makmur. Tak hanya itu. masjid ini pun menyediakan botol besar dan drum untuk menampung zakat minyak jelantah dari warga sekitar.
"Dari pada minyak jelantah dibuang ke got atau sungai lebih baik kita tampung di masjid. Selanjutnya, minyak jelantah itu dijual ke pabrik oli di Cikarang. Di sana, minyak jelantah akan diproses menjadi bahan baku oli," kata Rizal Opek, direktur Perumahan Telaga Sakinah Cikarang, yang membangun dan mengelola masjid Baitul Makmur itu, beberapa waktu lalu.
Menurut Ketua Yayasan Universitas Pekalongan ini, masjid Baitul Makmur sengaja dibangun untuk menyadarkan masyarakat akan pentingnya memperbaiki lingkungan hidup.
Baca Juga: Jelang Iduladha 1445 Hijriah, Gereja Katedral Sumbang Seekor Sapi untuk Masjid Istiqlal
Lingkungan hidup yang bagus harus dibangun. Tidak akan muncul dengan sendirinya. Manusialah yang harus bertanggungjawab mengelola lingkungan dengan baik. Yaitu, lingkungan yang asri dan ramah dengan manusia dan alam sekitarnya.
"Masjid Baitul Makmur ini dibangun tidak hanya untuk tempat salat, tapi juga tempat pendidikan lingkungan kepada warga," kata Rizal.
Perumahan Telaga Sakinah memang punya misi dari awal sebagai pemukiman yang ramah lingkungan. Fasilitas umum perumahan seperti masjid, sekolah, dan taman dibangun dengan arsitektur ramah lingkungan, lanjut alumnus Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia Yogya ini.
Baca Juga: Masjid Raya Al-Mashun Medan Terima Sapi Kurban Seberat 1 Ton dari Presiden Terpilih Prabowo Subianto
Di masjid Baitul Makmur, ada sekolah Alquran. Anak-anak yang menghapal Alquran di masjid Baitul Makmur juga diberi pelajaran tentang lingkungan hidup dan bagaimana membangun lingkungan yang ramah dengan alam.
Masjid empat lantai dengan sarana lift ini, memang terasa asri, bersih, dan enak dipandang. Maklum desain eksterior dan interiornya dibuat secara ecofriendly.
"Makanya di masjid ini terlihat banyak sarana yang serba eco and edutainment," jelas pria asli Pekalongan ini.
Insya Allah masjid ini akan menjadi pelopor dalam pendidikan dan pembangunan lingkungan yang islami, jelas Rizal. "Bukankah Rasulullah dan kitab suci Alquran sangat peduli dengan lingkungan hidup?" ujarnya mantap.
Oleh: Syaefudin Simon, kolumnis dan penulis Satupena.***