DECEMBER 9, 2022
Nusantara

Jemaah Haji Asal Bojonegoro Tiba di Asrama Haji Debarkasi Surabaya, Jawa Timur Sabtu Malam

image
Jemaah haji asal Kabupaten Bojonegoro memasuki gedung Muzdalifah di Asrama Haji Debarkasi Surabaya, Sabtu malam, 22 Juni 2024. ANTARA/Hanif Nashrullah

ORBITINDONESIA.COM - Jemaah haji asal Bojonegoro, Jawa Timur, yang tergabung dalam kelompok terbang (kloter) 1, 2 dan 3 mengawali kedatangan di Asrama Haji Debarkasi Surabaya, Sabtu, 22 Juni 2024 malam.

Kedatangan jemaah haji di Debarkasi Surabaya yang terdata sebanyak 39.322 orang terbagi dalam 106 kloter hingga 22 Juli mendatang.

"Dari jumlah tersebut, sementara menurut informasi yang kami terima, hingga malam ini sebanyak 34 jamaah asal Jawa Timur telah meninggal dunia di tanah suci," kata Ketua Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Debarkasi Surabaya, Mufi Imron Rosyadi kepada wartawan usai menyambut kedatangan kloter 1 di Asrama Haji Surabaya.

Baca Juga: Jemaah Haji Indonesia Dilarang Bawa Air Zamzam Dalam Koper Bagasi Saat Kepulangan ke Tanah Air

Pelaksana Tugas Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Jawa Timur itu memastikan, sebelum pulang ke daerah asal, jamaah haji terlebih dahulu singgah di Asrama Haji Debarkasi Surabaya.

Di antaranya untuk menyelesaikan proses debarkasi, seperti menyetempel paspor oleh petugas Imigrasi dan kemudian dikembalikan kepada masing-masing haji/hajah.

"Sekaligus di sini nanti jamaah masing-masing diberi air zam-zam kemasan galon 5 liter," ujarnya.

Baca Juga: Arsad Hidayat: Sabtu Ini, Jemaah Haji Gelombang 1 Mulai Dipulangkan ke Tanah Air

Kepala Balai Besar Karantina Kesehatan (BBKK) Surabaya Rosidi Ruslan menyarankan jamaah haji usai menyelesaikan proses debarkasi untuk beristirahat terlebih dahulu di Asrama Haji Surabaya, mengingat baru saja menempuh perjalanan panjang yang selama sekitar sembilan jam yang sangat melelahkan.

"Tapi di sisi lain jamaah merindukan keluarganya dan ingin segera bertemu di rumah," katanya.

Rosidi khawatir faktor kelelahan kalau dipaksakan langsung pulang ke daerah asal dapat menimbulkan penyakit.

Baca Juga: PPIH Arab Saudi: Jumlah Haji Indonesia Wafat di Fase Armuzna Turun Dibanding Tahun Lalu

"Saya khawatir kalau kondisinya tidak bagus pada waktu sampai di daerah asal akan susah nanti pertolongannya gimana. Kalau di sini kan kita siap. Kliniknya sudah kita siapkan," ucapnya.

Namun Rosidi memastikan BBKK akan terus memantau kondisi kesehatan jamaah haji yang telah pulang ke daerah asal, minimal selama 10 hari ke depan.

"Maka ketika mengalami masalah kesehatan, kami harap segera memeriksakan diri di fasilitas kesehatan terdekat dengan menunjukkan kartu kesehatan jamaah haji," tuturnya. ***

Sumber: Antara

Berita Terkait