DECEMBER 9, 2022
Internasional

Jubir Kemlu Lin Jian: Polisi Masih Usut Insiden Penusukan Dosen AS di Taman Beishan, Kota Jilin China

image
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Lin Jian dalam konferensi pers rutin di Beijing, China pada Selasa, 11 Juni 2024. (ANTARA/Desca Lidya Natalia)

ORBITINDONESIA.COM - Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Lin Jian mengatakan pihak kepolisian masih mengusut insiden penusukan empat dosen asal Amerika Serikat (AS) ketika mengunjungi Taman Beishan di Kota Jilin, Provinsi Jilin.

"Kami mengetahui bahwa pada 10 Juni pagi empat pengajar asing dari Universitas Beihua, kota Jilin, diserang ketika berkeliling Taman Beishan di kota tersebut," kata Lin Jian dalam konferensi pers rutin di Beijing, China pada Selasa, 11 Juni 2024.

Empat dosen dari Cornell College ditusuk oleh seorang pria saat mengunjungi Taman Beishan di Jilin, China pada Senin, 10 Juni 2024. Keempat dosen itu diketahui sedang mengikuti program kemitraan dengan Universitas Beihua di kota tersebut.

Baca Juga: Beijing: China Absen di Konferensi Internasional Swiss Bukan Berarti Tak Dukung Perdamaian Ukraina

"Semua korban luka dilarikan ke rumah sakit dan mendapat perawatan medis yang tepat. Tak satu pun dari mereka berada dalam kondisi kritis," ungkap Lin Jian.

Lin Jian menyebut berdasarkan pemeriksaan awal polisi, penusukan itu adalah insiden tunggal.

"Dari investigasi awal yang dilakukan polisi menunjukkan bahwa ini adalah insiden tunggal. Investigasi lebih lanjut masih dilakukan," ungkap Lin Jian.

Baca Juga: China Tuding Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr Membesar-besarkan Situasi di Laut China Selatan

Namun, ia tidak mengungkapkan apakah sudah ada orang yang ditahan atau ditetapkan sebagai tersangka maupun motif penusukan tersebut.

"Ini adalah insiden tunggal, investigasi lebih lanjut masih terus dilakukan. Kita harus menunggu hasil penyelidikan untuk mengetahui hal lebih spesifik," tambah Lin Jian.

Lin Jian juga menyebut China masih dianggap sebagai salah satu negara teraman di dunia.

Baca Juga: Ini Spek Kendaraan Listrik Zeekr X dan Zeekr 009 dari China yang Bakal Mengaspal di Indonesia

"Kami telah dan akan terus mengambil langkah-langkah efektif untuk menjaga keamanan semua warga negara asing di China," ungkap Lin Jian.

Insiden itu terjadi ketika Beijing dan Washington berusaha menjaga pertukaran antar masyarakat untuk mencegah memburuknya hubungan bilateral. Terlebih Presiden Xi Jinping mengumumkan rencana untuk mengundang 50.000 anak muda AS dalam lima tahun ke depan.

"Rencana untuk lebih banyak pertukaran antarmasyarakat dan pertukaran budaya antara China dan AS didukung serta disambut masyarakat dari semua lapisan di kedua negara. Kami mengambil langkah-langkah efektif untuk melindungi keselamatan semua warga negara asing di China," tambah Lin Jian.

Baca Juga: Kementerian Kesehatan Genjot Kuota Fellowship Mahasiswa Indonesia untuk Program Dokter Spesialis di China

Insiden tunggal tersebut, menurut Lin Jian, tidak akan mempengaruhi pertukaran antarmasyarakat antara China dan Amerika Serikat.

Cornell College yang berada di negara bagian Iowa, AS, memulai kemitraan dengan Universitas Beihua sejak 2018 dalam bentuk mendatangkan pengajar untuk mengajar ilmu komputer, matematika dan fisika di China.

Sebelumnya beredar video keempat dosen tersebut tergeletak d tanah berlumuran darah namun tetap sadar di media sosial, sayangnya video itu kemudian hilang.

Baca Juga: Perwakilan Anak Indonesia Perkenalkan Batik di ASEAN - China Center, Beijing Terkait Hari Anak Internasional

Departemen Luar Negeri Amerika Serikat sudah mengeluarkan pernyataan bahwa pihaknya mengetahui laporan insiden penikaman tersebut dan sedang memantau situasinya.

Serangan di Jilin tersebut terjadi saat China berupaya menarik kembali wisatawan mancanegara setelah tiga tahun pembatasan ketat karena COVID-19.

China diketahui sebagai salah satu negara dengan tingkat kejahatan dengan kekerasan terendah di dunia karena ketatnya kendali atas kepemilikan senjata dan juga pengawasan yang luas.

Baca Juga: Badan Meteorologi: Masyarakat di China Bagian Utara Agar Bersiap Hadapi Gelombang Panas

Namun insiden penusukan di tempat umum bukanlah yang pertama, pada 7 Mei 2024 lalu, dua orang tewas dan 21 orang lain terluka karena serangan menggunakan pisau di satu rumah sakit di Provinsi Yunnan.

Masih di Yunan, pada Agustus 2023, dua orang tewas dan tujuh lainnya terluka setelah seorang pria dengan riwayat penyakit mental menyerang warga dengan pisau.

Sementara pada Juli 2023, enam orang tewas, termasuk tiga orang anak-anak, dan satu orang terluka karena insiden penikaman di sebuah taman kanak-kanak di Provinsi Guangdong sedangkan pada 2022 insiden penusukan juga terjadi di taman kanak-kanak yang menewaskan tiga orang dan melukai enam lainnya di Provinsi Jiangxi. ***

Sumber: Antara

Berita Terkait